• GOEDANG BIOGRAFI

    Thursday, May 5, 2016

    Jenghis Khan



    Jenghis Khan
    Penyatu Bangsa Mongol



    Pemimpin bangsa Mongol yang menyatukan bangsa Mongolia dan mendirikan kekaisaran Mongolia dengan menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia.

    Jenghis Khan lahir dengan nama Temujin pada tahun sekitar 1162-1167. Dia adalah anak sulung dari Yesugei yang merupakan ketua suku Kiyad (Kiyan). Nama Temujin diambil dari nama musuh yang telah dibunuh ayahnya. Dia lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat dengan sungai Onon dan Herlen. Ibu Temujin bernama Holun dan berasal dari suku Olkhunut. Kehidupan mereka berpindah-pindah seperti penduduk Turki di Asia Tengah lainnya.
    Saat Berumur 9 tahun, Temujin dikirimkan keluar dari sukunya karena ia akan jodohkan kepada Borte, putri dari suku Onggirat. Ayah Temujin, Yesugei meninggal karena diracuni suku Tartar tepat pada saat ia pulang setelah mengantar Temujin ke suku Onggirat. Temujin pun dipanggil pulang untuk menemui ayahnya.
    Sebelum meninggal Yesugei memberi pesan kepada Temujin untuk membalaskan dendamnya dan menghancurkan suku Tartar di masa depan. Kehidupan Temujin bertambah parah setelah hak kekuasaannya sebagai penerus kepala suku direbut oleh orang lain dengan alasan umur Temujin yang masih terlalu muda. Temujin dan keluarganya diusir dari sukunya karena ia ditakuti akan merebut kembali hak kekuasaannya atas suku Borjigin. Hidup Temujin dan keluarganya sangat menderita.
    Pada saat ia menginjak remaja, kepala suku Borjigin mengirimkan pasukan untuk membunuh Temujin. Dia berhasil tertangkap dan ditawan oleh musuhnya, namun ia berhasil kabur dari tahanan dan dengan pertolongan dari orang-orang yang masih setia kepada Yesugei. Pada saat menginjak dewasa, Temujin berjuang dan mengumpulkan kekuatannya sendiri.

    Menyatukan Bangsa Mongol
                Temujin bersama Jamukha yang merupakan teman baik Temujinnya merebut kembali hak kekuasaannya atas sukunya dan juga perserikatan Mongolia yang didirikan ayahnya dahulu. Waktu demi waktu, wilayah Temujin menjadi semakin besar, yang dilakukan dengan cara menghancurkan musuh-musuhnya dan menggabungkan suku-suku dalam perserikatan Mongolia.
    Musuh terbesar Temujin dalam sejarah ternyata adalah saudara angkatnya sendiri, Jamukha, yang sering mengadu-domba Temujin dengan suku-suku lainnya, termasuk ayah angkat Temujin sendiri yang bernama Wang Khan. Setelah Temujin berhasil menyisihkan musuh-musuhnya dan balas dendamnya kepada suku Tartar selain itu dia juga berhasil membalaskan kematian nenek-moyangnya, yang dibunuh oleh kerajaan Jin. Temujin kemudian diangkat menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan; yang artinya "Khan dari Segala-galanya".
    Saat menghadapi kerajaan Jin yang nenek moyangnya berasal dari suku Jurchen yang menguasai wilayah utara Cina lebih dari satu abad. Jumlah pasukan perang kerajaan Jin pun hampir mendekati satu juta orang yang lebih banyak 10 kali dari pasukan Temujin. Hal ini tentu menjadi masalah tersendiri bagi Temujin.
    Namun Jenghis Khan berhasil meruntuhkan semangat perang dan kekuataan kerajaan Jin dalam berbagai peperangan. Salah satunya adalah perang di Tebing Serigala Liar, dimana Jenghis Khan yang hanya memiliki pasukan tidak lebih dari 100.000 tentara berhasil membabat pasukan musuh yang besarnya lebih dari setengah juta jiwa. Kejayaan Jenghis Khan terbukti dari keberhasilannya dalam merebut ibukota kerajaan Jin, Dadu, yang sekarang ini menjadi Beijing.
    Jenghis Khan juga melakukan beberapakali melakukan invansi ke Timur Tengah. Invansi itu tentu saja bukan tanpa alasan. Saat salah satu rombongan pedagang dari Mongolia dibunuh dan dirampas hartanya oleh penguasa Timur Tengah pada waktu itu oleh kerajaan Khawarizmi, Jenghis Khan membawa ratusan ribu tentaranya untuk menggempur kerajaan itu. Jenghis Khan berhasil menghukum mati panglima dari kerajaan Khawarizmi dengan menuangkan logam panas ke matanya.

    Kematian Jenghis Khan
                Jenghis Khan meninggal saat dalam perjalanan untuk menyerang kerajaan Abbasiyah untuk kesekian kali. Dia terjatuh dari kudanya dan kematiannya ini tetap dirahasiakan oleh para panglimanya sampai musuh berhasil ditaklukkan. Jenghis Khan pada waktu itu memang sudah berumur tua dan masih memimpin pasukannya.
    Kuburan Jenghis Khan dirahasiakan agar tidak dirusak oleh orang lain. Kekuasaan Mongol diwariskan kepada putra ketiganya, Ogodai Khan. Alasan Jenghis Khan menunjuk putra ketiganya untuk meneruskan tahta warisnya, disebabkan oleh keahlian yang dimiliki Ogodai Khan dalam bernegoisasi, memimpin negara dan sifatnya yang tidak sombong (tidak seperti kedua kakaknya yang sering bertempur satu sama lain). Pada akhirnya nanti Mongol akan kembali berjaya pada masa kepemimpinan cucu dari Jenghis Khan yaitu Kubilai Khan.

    No comments:

    Post a Comment

    Most Popular

    Featured Post

    Kisah Cinta Habibie-Ainun

    Nama lengkapnya adalah Hasri Ainun Besari, namun kemudian lebih dikenal sebagai Ainun Habibie. Dia adalah perempuan yang selalu ada d...

    Fashion

    Beauty

    Travel