Jenghis Khan
Penyatu Bangsa Mongol
Pemimpin bangsa Mongol yang menyatukan bangsa Mongolia dan mendirikan
kekaisaran Mongolia dengan menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia.
Jenghis Khan lahir dengan nama Temujin pada tahun sekitar
1162-1167. Dia adalah anak sulung dari Yesugei yang merupakan ketua suku Kiyad
(Kiyan). Nama Temujin diambil dari nama musuh yang telah dibunuh ayahnya. Dia
lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat dengan sungai Onon dan Herlen.
Ibu Temujin bernama Holun dan berasal dari suku Olkhunut. Kehidupan mereka
berpindah-pindah seperti penduduk Turki di Asia Tengah lainnya.
Saat Berumur 9 tahun, Temujin
dikirimkan keluar dari sukunya karena ia akan jodohkan kepada Borte, putri dari
suku Onggirat. Ayah Temujin, Yesugei meninggal karena diracuni suku Tartar
tepat pada saat ia pulang setelah mengantar Temujin ke suku Onggirat. Temujin
pun dipanggil pulang untuk menemui ayahnya.
Sebelum meninggal Yesugei memberi
pesan kepada Temujin untuk membalaskan dendamnya dan menghancurkan suku Tartar
di masa depan. Kehidupan Temujin bertambah parah setelah hak kekuasaannya
sebagai penerus kepala suku direbut oleh orang lain dengan alasan umur Temujin
yang masih terlalu muda. Temujin dan keluarganya diusir dari sukunya karena ia
ditakuti akan merebut kembali hak kekuasaannya atas suku Borjigin. Hidup
Temujin dan keluarganya sangat menderita.
Pada saat ia menginjak remaja,
kepala suku Borjigin mengirimkan pasukan untuk membunuh Temujin. Dia berhasil
tertangkap dan ditawan oleh musuhnya, namun ia berhasil kabur dari tahanan dan
dengan pertolongan dari orang-orang yang masih setia kepada Yesugei. Pada saat
menginjak dewasa, Temujin berjuang dan mengumpulkan kekuatannya sendiri.
Menyatukan Bangsa
Mongol
Temujin bersama
Jamukha yang merupakan teman baik Temujinnya merebut kembali hak kekuasaannya
atas sukunya dan juga perserikatan Mongolia yang didirikan ayahnya dahulu.
Waktu demi waktu, wilayah Temujin menjadi semakin besar, yang dilakukan dengan
cara menghancurkan musuh-musuhnya dan menggabungkan suku-suku dalam
perserikatan Mongolia.
Musuh terbesar Temujin dalam
sejarah ternyata adalah saudara angkatnya sendiri, Jamukha, yang sering
mengadu-domba Temujin dengan suku-suku lainnya, termasuk ayah angkat Temujin
sendiri yang bernama Wang Khan. Setelah Temujin berhasil menyisihkan
musuh-musuhnya dan balas dendamnya kepada suku Tartar selain itu dia juga
berhasil membalaskan kematian nenek-moyangnya, yang dibunuh oleh kerajaan Jin.
Temujin kemudian diangkat menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan; yang artinya "Khan
dari Segala-galanya".
Saat menghadapi kerajaan Jin yang
nenek moyangnya berasal dari suku Jurchen yang menguasai wilayah utara Cina
lebih dari satu abad. Jumlah pasukan perang kerajaan Jin pun hampir mendekati
satu juta orang yang lebih banyak 10 kali dari pasukan Temujin. Hal ini tentu
menjadi masalah tersendiri bagi Temujin.
Namun Jenghis Khan berhasil
meruntuhkan semangat perang dan kekuataan kerajaan Jin dalam berbagai
peperangan. Salah satunya adalah perang di Tebing Serigala Liar, dimana Jenghis
Khan yang hanya memiliki pasukan tidak lebih dari 100.000 tentara berhasil
membabat pasukan musuh yang besarnya lebih dari setengah juta jiwa. Kejayaan
Jenghis Khan terbukti dari keberhasilannya dalam merebut ibukota kerajaan Jin, Dadu,
yang sekarang ini menjadi Beijing.
Jenghis Khan juga melakukan
beberapakali melakukan invansi ke Timur Tengah. Invansi itu tentu saja bukan
tanpa alasan. Saat salah satu rombongan pedagang dari Mongolia dibunuh dan
dirampas hartanya oleh penguasa Timur Tengah pada waktu itu oleh kerajaan
Khawarizmi, Jenghis Khan membawa ratusan ribu tentaranya untuk menggempur
kerajaan itu. Jenghis Khan berhasil menghukum mati panglima dari kerajaan
Khawarizmi dengan menuangkan logam panas ke matanya.
Kematian Jenghis Khan
Jenghis
Khan meninggal saat dalam perjalanan untuk menyerang kerajaan Abbasiyah untuk
kesekian kali. Dia terjatuh dari kudanya dan kematiannya ini tetap dirahasiakan
oleh para panglimanya sampai musuh berhasil ditaklukkan. Jenghis Khan pada
waktu itu memang sudah berumur tua dan masih memimpin pasukannya.
Kuburan Jenghis Khan dirahasiakan
agar tidak dirusak oleh orang lain. Kekuasaan Mongol diwariskan kepada putra
ketiganya, Ogodai Khan. Alasan Jenghis Khan menunjuk putra ketiganya untuk
meneruskan tahta warisnya, disebabkan oleh keahlian yang dimiliki Ogodai Khan
dalam bernegoisasi, memimpin negara dan sifatnya yang tidak sombong (tidak
seperti kedua kakaknya yang sering bertempur satu sama lain). Pada akhirnya
nanti Mongol akan kembali berjaya pada masa kepemimpinan cucu dari Jenghis Khan
yaitu Kubilai Khan.
No comments:
Post a Comment