• GOEDANG BIOGRAFI

    Thursday, May 5, 2016

    Timur Lenk



    Timur Lenk


    Sang Penakluk Pincang dari Mongol yang Beragama Islam

    Timur Lenk dilahirkan di Kesh (kini bernama Shahr I Sabz atau “Kota Hijau”) yang terletak di selatan kota Samarkand di Uzbekistan. Ia adalah anak dari Teragai yang merupakan ketua suku Barlas. Dia juga cicit dari Karachar Nevian yang dulu adalah menteri dari Chagatai Khan, anak Jenghis Khan sekaligus menjadi komandan tempurnya. Karachar terkenal sebagai keluarga yang pertama memeluk agama Islam di orang-orang Mongol.
                Timur Lenk mempunyai arti “ si Pincang Timur”, yang memang disebutkan untuk Timur Lenk karena kakinya yang sebelah kiri cacat dan pincang. Ada yang mengatakan kecacatan dia sudah sejak lahir, ada pula yang mengatakan bahwa dia cacat saat bertempur dan ada yang mengatakan Timur Lenk cacat saat menggembalakan kambingnya.

    Membuat Dinasti Timurid
                Namun, cacatnya kaki tidak mempengaruhi pertumbuhan Timur Lenk, dia berkembang menjadi pemuda yang berbakat. Dia memulai kariernya di militer dengan bergabung pada tentara lokal milik Amir Husein. Pada tahun1360 M, Timur telah menjadi seorang pemimpin militer termasyhur dan dikenal sebagai komandan yang gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman Tughlaq Timur Khan penguasa Dinasti Chagatai.
    Ketangguhan dan kehebatannya membuat penguasa Dinasti Chagatai terkesan. Tuglaq lalu menawarkan sebuah jabatan kepada Timur menjadi pembantu utama Ilyas (wazir) Gubernur Samarkand dan Timur pun menerima tawaran itu. Namun, bersama Amir Husein, Timur lalu melakukan pemberontakan dan mengalahkan pasukan Tuglaq Timur Khan hingga membuat Dinasti Chagatai terjungkal.
    Timur Lenk dikenal juga sebagai orang yang ambisius dalam bidang militer. Hal itu sangat terlihat ketika ia juga menyerang Amir Husein yang telah lama menjadi sekutunya. Setelah peristiwa itu dia berhasil mendirikan Dinasti timurid yang berpusat di Samarkand pada tanggal 10 April 1370. Dia pun berkuasa selama 35 tahun yaitu dari tahun 1370 sampai tahun 1405.
    Dia mendapat dukungan dari umat Islam terutama para ulama Syaikh al-Islam serta para pemimpin tarikat yang berpengaruh. Bahkan para pemimpin ulama dan beberapa pemimpin Tarikat juga ikut dalam pemerintahan Dinasti Timurid. Hal itu karena Timur Lenk memang memberi perhatian besar dalam penyebaran agama Islam. Bahkan beberapa ulama kerap mendampingi Timur Lenk saat melakukan invasi-invasi sebagai penasehat.

    Invasi Timur Lenk
    Timur menghabiskan waktunya selama 35 tahun dalam berbagai pertempuran dan ekspedisi. Didukung pasukan Turki yang loyalis dan para tokoh Muslim serta ulama, Timur pun melakukan perluasan kekuasaan. Dia melebarkan kekuasaannya ke wilayah Barat dan Baratlaut meliputi Mongol, Laut Kaspia, Ural, dan Volga.Ekspedisi yang dilakukannya ke wilayah selatan dan barat daya mampu menaklukkan setiap provinsi di Persia, termasuk Baghdad, Karballa, dan Irak Utara. Tak heran, bila banyak kota dan daerah yang dikuasai dinasti lain berhasil dikuasai Timur. Salah satu lawan yang paling berat bagi Timur adalah Tokhtamysh.
    Timur Lenk melakukan penaklukan daerah Khawarizmi dan Jata dan berhasil menguasainya pada tahun 1380 M. Untuk menaklukkannya Timur harus melalui pertempuran panjang selama 10 tahun. Dengan rentan waktu antara1381 M -1382 M, Timur sudah menaklukkan wilayah kekuasaan Kerajaan Persia seperti Herat, Masyhad, Sabzavar, Astarabad, Mazandaran, dan Sistan.
    Pada tahun 1382 M, pasukan Timur berhasil membantu Tokhtamysh untuk menundukkan Moskow. Pasukan Tokhtamysh yang dibantunya ternyata balik menyerang pasukan Timur dan menginvasi Azerbaijan pada 1385 M. Dalam sebuah pertempuran yang dahsyat, kekuatan Tokhtamysh akhirnya berakhir dipatahkan. Guna menghadapi pasukan lawannya itu, Timur memimpin tak kurang dari 100 ribu pasukan yang menempuh perjalanan beratus-ratus mil.
    Pada 1398 M, Timur melakukan ekspedisi penaklukan ke India. Ia mendengar terjadi perang sipil di wilayah India. Saat itu, di India terdapat kerajaan Islam bernama Dinasti Tughlaq yang dipimpin Sultan Nashirudin Mahmud. Timur mendengar Sultan Delhi Muslim itu terlalu toleran dan bersikap lemah terhadap masyarakat Hindu. Timur lalu memutuskan untuk mengambil alih kekuasaan Sultan Delhi. Pasukannya melintasi Sungai Indus di Attock pada 24 September 1398 M. Pasukan Sultan dengan mudah dikalahkan pada 17 Desember 1398 M. Dia menuliskan penaklukannya di India dalam Tuzuk-Timuri.
    Sayangnya, penaklukan Delhi itu diwarnai dengan pertumpahan darah yang sebenarnya tak perlu dilakukan Timur. Dia meninggalkan Delhi pada Januari 1399 M. Menurut Ruy Gonzales de Clavijo, Timur membawa 90 ekor gajah dari Delhi untuk mengangkut batu mulia. Dia lalu menggunakannya untuk membangun masjid di Samarkand. Para sejarawan meyakini masjid itu adalah Masjid Bibi-Khanym. Setelah itu, dia berperang dengan Yildirim Bayezid I, Sulthan Kerajaan Utsmani, dan sulthan Mamluk dari Mesir. Pada 1400 M, Timur menyerbu Armenia dan Georgia. Setahun kemudian, dia menginvasi Baghdad. Sekitar 20 ribu orang tewas dalam invasi itu. Timur tutup usia pada 19 Februari 1405 M saat melakukan pertempuran melawan Dinasti Ming.

    No comments:

    Post a Comment

    Most Popular

    Featured Post

    Kisah Cinta Habibie-Ainun

    Nama lengkapnya adalah Hasri Ainun Besari, namun kemudian lebih dikenal sebagai Ainun Habibie. Dia adalah perempuan yang selalu ada d...

    Fashion

    Beauty

    Travel