William Sang Penakluk
Penakluk Inggris dari
Normandia
Pangeran William dari
Normandia datang ke Inggris dengan beberapa ribu menyeberangi selat yang
memisah daratan Benua Eropa dan negara David Bekham dengan tekad jadi penguasa
Inggris dan berhasil menaklukkannya.
Lahir di Falaise sebuah kota di
Normandia, Perancis pada tahun 1027. Dia adalah satu-satunya putera Robert I,
Pangeran Normandia. Robert meninggal dunia tahun 1035 tatkala dalam perjalanan
pulang berziarah ke Darussalam. Sebelum keberangkatannya dia sudah menunjuk
William sebagai ahli warisnya. Jadi, pada umur delapan tahun, William sudah
menjadi Pangeran Normandia.
Tahun 1042, ketika Williarn
menginjak usia pertengahan belasan tahunnya, dia diangkat jadi perwira militer
kehormatan. Sesudah itu dia punya peranan pribadi dalam peristiwa-peristiwa
politik. Pecahlah kemudian serentetan pertempuran melawan baron-baron feodal
Normandia yang pada akhirnya dapat dimenangkan William yang memantapkan
kedudukannya. Tahun 1603 dia berhasil menaklukkan Maine, provinsi tetangganya
dan di tahun 1064 dia juga berhasil diakui sebagai penguasa Brittania dan
beberapa propinsi lainnya yang ada di dekatnya.
Menjadi Penguasa
Inggris
Raja Edward dari Inggris yang
berkuasa dari tahun tahun 1042 hingga 1066 memang tak berputera satu pun.
William pun ingin menjadi pengganti dari raja Edward. Dari sudut hubungan
darah, tuntutan William menggantikan Edward adalah lemah. Hubungan darah dia
dengan raja Edward hanyalah lewat ibu raja Edward. Ibu Edward adalah adik
perempuan kakek William. Tetapi, di tahun 1051, barangkali dipengaruhi oleh
cara William menunjukkan bahwa dia punya kesanggupan, Edward menjanjikan
William untuk menjadi penggantinya.
Ketika Edward meninggal tahun 1066,
Harold Goldwin selaku ipar dari Edward menuntut mahkota Kerajaan Inggris buat
dirinya sendiri dan sebuah badan yang namanya "Witan" (badan yang
beranggotakan para bangsawan yang lazim ambil bagian dalam pengambilan
keputusan siapa-siapa yang jadi pemegang mahkota kerajaan) memilihnya jadi raja
baru. William pun tek terima dengan pengangkatan itu dan dia mengambil
keputusan untuk menyerbu Inggris untuk merebut tahta dengan kekerasan senjata.
Serangan ke Inggris
Pada awal Agustus tahun 1066, William
yang telah menghimpun armada dan angkatan bersenjata di pantai Perancis berangkat
ke Inggris. Tetapi, ekspedisi itu ditunda beberapa minggu menunggu meredanya
angin buruk dari utara. Sementara itu, Raja Norwegia Harald Hardraade
melancarkan serangan terpisah terhadap Inggris melintasi laut utara. Harold
Goldwin menyiagakan pasukannya di sebelah selatan Inggris, siap menghadapi
serangan William. Dengan demikian dia harus mengerahkan pasukannya ke sebelah
utara Inggris untuk menghadang serangan orang-orang Norwegia. Tanggal 25
September, dalam pertempuran di Stamford Bridge raja Norwegia tewas dan
tentaranya berantakan.
Hanya dua hari kemudian angin
berubah di Selat Kanal dan William bergegas mengerahkan pasukannya ke Inggris.
Harold pun buru-buru menggerakkan pasukannya kembali ke selatan menghadapi
William. Kedua angkatan bersenjata bertemu tanggal 4 Desember 1066 dalam sebuah
pertempuran terkenal di Hastings. Raja Harold sendiri terbunuh pada pertempuran
itu. Akhirnya William dinobatkan menjadi raja Inggris di London pada hari
Natal.
Setelah lima tahun, pecahlah
beberapa pemberontakan, namun William sanggup membasminya. William menggunakan
dalih pemberontakan ini untuk alasan
menyita semua tanah di Inggris dan memaklumkan bahwa semua tanah itu miliknya
pribadi. Banyak dari tanah-tanah itu kemudian dibagi-bagikan kepada pengikut-pengikut
orang Norwegianya yang menguasai tanah itu dalam kondisi feodal selaku
vassalnya. Akibatnya, seluruh aristokrasi Anglo-Saxon ditanggalkan, diganti
oleh orang-orang Norwegia.
William menikah dan punya empat
putera dan lima puteri. Dia meninggal tahun 1087 di kota Rouen, Perancis Utara.
Sejak saat itu tiap raja di Inggris merupakan keturunannya langsung. Anehnya,
kendati William Sang Penakluk ini mungkin merupakan raja terpenting di Inggris,
dia sendiri bukanlah orang Inggris, melainkan Perancis. Dia dilahirkan di
Perancis dan tutup hayat di Perancis, menghabiskan sebagian besar masa hidupnya
di sana dan cuma bisa berbahasa Perancis. (Dia kebetulan seorang buta huruf).
Dalam hal mengukur arti penting
pengaruh William dalam sejarah satu hal yang paling mesti diingat adalah hanya
Williamlah orang Norman yang melakukan penaklukan atas Inggris. William
bukanlah pengganti mahkota Kerajaan Inggris yang semestinya. Kalau saja dia
terjauh dari ambisi pribadi dan kemampuan, tak akan ada alasan sejarah perlunya
orang Norman melakukan penyerbuan. Inggris tak pernah mendapatkan serbuan dari
Perancis sejak penaklukan Romawi 1000 tahun sebelumnya. Tak pernah terjadi
penaklukan yang berhasil dari Perancis (atau dari mana pun) selama sembilan
abad kecuali oleh William Sang Penakluk.
No comments:
Post a Comment