• GOEDANG BIOGRAFI

    Saturday, May 7, 2016

    Atilla Sang Raja Bangsa Hun



    Atilla
    Sang Raja Bangsa Hun


    Atilla adalah salah satu penguasa barbar yang berusaha menaklukan kekaisaran Romawi, Yunani, Gaul dan Italia.

    Atilla adalah raja Hun terakhir yang paling berkuasa di Eropa. Dia adalah penguasa terbesar di Eropa pada masa itu yaitu sejak tahun 434 Masehi sampaiu 453 Masehi. Kekaisarannya membentang dari Eropa Tengah sampai ke Laut Hitam, dari Sungai Danube sampai Laut Baltik atau secara gampbangnya dari Pegunungan Alpen dan Baltik di barat hingga ke daerah Laut Kaspia di timur. Ia dikenal dengan nama Etzel dalam legenda Nibelungenlied dan Atli dalam hikayat-hikayat Islandia.
                Pada masa pemerintahannya, dia adalah musuh terbesar bagi Kekaisaran Romawi Timur dan Barat. Dia menyerang Balkan sebanyak dua kali dan mengepung Konstantinopel dalam penyerangan kedua. Dia bergerak melalui Prancis hingga Orleans sebelum dipukul mundur dalam Pertempuran Chalons dan dia mengusir maharaja barat Valentinian III dari ibukotanya di Ravenna pada tahun 452 Masehi.

    Pertentangan dengan Romawi Timur
                Pada awalnya kekaisaran Hun diwarisi oleh Atilla dan kakaknya, Bleda. Mereka melakukan perjanjian perdamaian dengan Kekaisaran romawi Timur dengan syarat bahwa Romawi harus membayar 700 pound (300kg) emas setiap tahunnya. Namun pada tahun 441 Masehi atilla bersama kakaknya melakukan serangan di Danubian Kekaisaran Timur karena pihak Romawi Timur tidak membayar jumlah emas sesuai perjanjian itu. Pasukan Atilla berhasil merebut beberapa kota termasuk Singidunum (Belgrade).
    Pada tahun 442 M Romawi Timur berhasil mengadakan perundingan damai lagi dengan Atilla. Namun pada tahun 443 M, Atilla memulai lagi serangannya dan berhasil merebut kota Danube dan kemudian bergerak menuju Nissus (Nis) dan Serdica (Sofia) lalu menuju lagi ke Konstantinopel. Pasukan Atilla lalu mengejar pasukan musuh yang sudah mundur sampai Semenanjung Gallipoli dan menghancurkan mereka. Perjanjian damaipun kembali terjadi, namun kali ini Atilla mewajibkan Romawi Timur untuk membayar tunggakan 6000 pound emas dan menaikkan upeti tiap tahunnya hingga 2100 pound emas.
    Pada tahun 445 M, Atilla membunuh kakaknya, Bleda dan sejak itu dia memerintah Hun sebagai seorang otokrat. Pada tahun 447, Atilla kembali melakukan seranganbesar ke Romawi Timur. Diperkirakan bahwa skala serangan kali ini lebih besar dari serangan-serangan sebelumnya. Akhirnya setelah itu tepatnya pada tahun 449 M disetujui adanya perjanjian yang lebih jelas dibanding perjanjian-perjanjian sebelumnya. Perjanjian itu berisi bahwa Romawi Timur harus mengosongkan wilayah kekuasaannya di selatan Danube, dan mereka harus terus memberikan upeti pada bangsa Hun.

    Usaha Menaklukkan Gaul dan Kematian Atilla
                Setelah perjanjian itu dilakukan, Atilla kemudian mengarahkan sasaran militernya ke daerah Gaul (daerah Perancis). Penyerangan itu terjadi pada tahun 451 M. Namun ketika Atilla memasuki wilayah Gaul, Aetius, jenderal perang Romawi Barat dan raja Theodoric I yang merupakan raja Visigoth (bangsa Jermanik yang telah menaklukkan beberapa wilayah Romawi) membuat kesepakatan menggabungkan kekuatan untuk melawan Atilla.
                Atilla hampir saja menguasai wilayah aurelianium (Orleans) sebelum gabungan kekuatan itu datang. Pertempuran sengit dan menentukan terjadi saat Aetius bersama Visigoth bertemu  di Dataran Catalaunian. Atilla mundur dan menarik diri dari Gaul. Ini adalah kekalahan pertama dan satu-satunya bagi Atilla, namun dalam pertempuran itu raja Visigoth terbunuh.
                Pada tahun 452 M, bangsa Hun kembali menyerang daerah Italia. Mereka menjarah kota Aquileia, Patavium (Padua), Verona, Brixia (Brescia), Bergomum (Bergamo) dan Mediolanum (Milan).
                Tahun 453 M, Atilla kembali berkeinginan menyerang Romawi Timur dikarenakan karena Marcia, kaisar baru Romawi Timur menolak membayar upeti sesuai perjanjian. Namun pada saat malam pernikahanya dia wafat saat tidur. Dia dikuburkan bersama harta bendanya, tetapi sampai sekarang makam Atilla belum ditemukan karena orang-orang yang menguburkan jasad atilla juga dibunuh oleh orang Hun.
                Menurut gambaran, Atilla adalah seorang pria yang pendek dan gemuk, berkepala besar dan hidungnya pesek dengan janggut yang tipis. Menurut para sejarawan, Atilla adalah seorang negosiator yang tak mudah menyerah dan tidak bengis walaupun gampang marah, penggertak dan galak.
               

    No comments:

    Post a Comment

    Most Popular

    Featured Post

    Kisah Cinta Habibie-Ainun

    Nama lengkapnya adalah Hasri Ainun Besari, namun kemudian lebih dikenal sebagai Ainun Habibie. Dia adalah perempuan yang selalu ada d...

    Fashion

    Beauty

    Travel