• GOEDANG BIOGRAFI

    Saturday, May 7, 2016

    Francisco Pizzaro, Penakluk Kerajaan Inca



    Francisco Pizzaro
    Penakluk Kerajaan Inca


    Hanya bermodal 177 orang pasukan dan 62 kuda, Pizzaro berhasil menaklukkan kerajaan Inca yang jumlah penduduknya tidak kurang dari 6 juta orang.

                Francisco Pizzaro lahir di kota Trujillo, Spanyol sekitar tahun 1475. Dia terkenal karena walaupun buta huruf dia berhasil menaklukkan kerajaan Inca di Peru. Kisah kehidupannya mirip dengan Hernando Cortes dimana awalnya dia pergi ke Dunia Baru (benua Amerika) untuk mengadu nasib mencari kejayaan. Dari tahun 1502 sampai 1509 Pizarro tinggal di Hispaniola, kepulauan Karibia, di daerah yang kini termasuk Republik Dominika dan Haiti.
    Pada tahun 1513 dia ikut dalam sebuah ekspedisi di bawah pimpinan Vasco Nunez de Balboa, yang menemukan Samudera Atlantik. Pizzaro kemudian menetap di Panama pada tahun 1519. Dia pun mulai mendengar kabar tentang adanya kerajaan Inca dari seorang penjelajah Spanyol yang pernah datang mengunjunginya, Pascual de Andagoya. Izzaro termotifasi kepada Hernando Cortes yang berhasil menaklukkan suku Aztec di Meksiko. Dia pun segera merencanakan keinginannya tersebut.

    Penaklukan Inca
                Untuk pertama kalinya Pizzaro mencoba datang ke Peru pada tahun 1524-1525, namun usaha itu gagal dan dia bersama dua kapalnya terpaksa kembali sebelum sampai di Peru. Percobaan keduanya terjadi di tahun 1526-1528 dan dia berhasil menjejakkan kaki di pantai Peru dan memboyong pulang emas, llamas, dan orang-orang Indian. keberhasilan membawa barang-barang dari Peru itulah yang nantinya dia mendapatkan izin dan dukungan dari raja Spanyol untuk menaklukkan Peru.
    Di tahun 1528 dia kembali ke Spanyol, kabar tentang keberhasilannya menginjakkan kaki di pantai Peru dan membawa beberapa barang terdengar di telinga Raja Charles V. setahun setelahnya, Raja Charles V memberi kuasa kepadanya menaklukkan Peru buat kepentingan Spanyol dan memperlengkapinya dengan dana dan segala yang perlu buat ekspedisi itu.
    Berita itu sangat menggembirakan Pizzaro dan dia pun langsung menuju ke Panama lagi untuk mempersiapkan ekspedisi. Ekspedisi itu akhirnya berangkat dari Panama pada tahun 1531. Waktu itu umur Pizarro sudah masuk lima puluh lima tahun. Armada yang dimiliki Pizzaro untuk menggempur peru kurang dari 200 orang, sementara dari pihak Inca jumlahnya tidak kurang dari enam juta orang.
    Rombongan Pizzaro berhasil mendarat di Peru pada bulan September 1532. Secara rinci, armada Pizzaro terdiri dari 177 orang pasukan dan 62 kuda. Taktiknya yang pertama adalah menggerakkan pasukan kecilnya untuk mendaki pegunungan Andes yang tinggi untuk menuju Kota Cajamarca. Kota Cajamarca adalah pusat dari kerajaan Inca dimana pimpinan Inca yang bernama Atahualpa tinggal di tempat itu. Di Cajamarca, Atahualpa setidaknya mempunyai kekuatan sebesar 14 000 prajurit.
    Tentara Pizzaro yang sedikit dikenal dengan sebutan tentara “Liliput” sampai di Cajamarca pada tanggal 15 Nopember 1532. Entah dengan taktik dan muslihat apa pada tahun berikutnya Pizzaro berhasil berunding dengan Atahualpa. Atahualpa meninggalkan sejumlah besar tentaranya dan hanya dengan dikawal oleh sekitar 5.000 pengikut setianya yang tak bersenjata, datang untuk berunding dengan Pizarro.
    Keanehan memang terjadi karena sudah sangat jelas dan tanpa tedeng aling-aling Pizzaro bertujuan untuk menaklukkan Peru. Hal itu terlihat dalam kekasaran yang ditunjukkan Pizzaro ketika menginjakkan kaki di tanah Peru. Oleh sebab itu hampir tak masuk akal ketika Atahualpa mengijinkan pasukan Pizarro mendekati Cajamarca tanpa hambatan. Seandainya pasukan Atahualpa melakukan penyergapan saat Pizzaro berada di jalan-jalan sempit lereng gunung Andes tentu saja pasukan Liliput Pizzaro akan kalah dengan mudah. Hal itu tidak sesuai dengan kebiasaan orang-orang Inca yang mempunyai kebiasaan melakukan serangan mendadak. Kelakuan Atahualpa sesudah Pizarro sampai di Cajamarca juga mengherankan. Mereka menghampiri pasukan Pizzaro dengan tidak bersenjata, betul-betul suatu tindakan gegabah dan tolol.
    Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi Pizzaro dan dia pun tak mensia-siakannya. Pizzaro kemudian melakukan pencegatan kepada Atahualpa yang tanpa pengawalan pasukan bersenjata. Kejadian itu berlangsung hanya sekitar setengah jam dan tak seorangpun pasukan spanyol terbunuh. Pizzarolah yang malah mendapatkan luka goresan saat berusaha melindungi Atahualpa agar bisa ditangkapnya hidup-hidup.
    Inca yang mempunyai sistem pemerintahan terpusat dimana kekuasaan dipegang penuh oleh Atahualpa yang dianggap sebagai dewa, dimanfaatkan oleh Pizzaro untuk menaklukkan orang-orang Inca sendiri. Dengan tertangkapnya Atahualpa, orang-orang Indian tak berdaya menahan serbuan pasukan kecil Spanyol.
    Atahualpa berharap kepada Pizzaro agar bisa bebas dengan memberikan emas dan perak yang mungkin jika diuangkan harganya mencapai 28 juta Dolar. Namun harapan itu tak pernah terwujud karena dalam waktu beberapa bulan kemudian dia dihukum mati oleh Pizarro. Setahun setelah tertangkapnya Atahualpa yaitu pada bulan November 1533, pasukan Pizarro masuk ke kota Cuzco, ibukota Inca dan tanpa pertempuran sedikit pun. Di sana, Pizarro mengangkat seorang raja yang dijadikan bonekanya. Dua tahun sesudahnya dia menemukan kota Lima yang kemudian dijadikan sebagai ibu kota Peru.
    Ternyata raja Inca yang diangkat oleh Pizzaro itu tidak mau terus menjadi boneka Pizzaro. Pada tahun 1536, dia melarikan diri dan memimpin orang-orang indian melakukan pemberontakan kepada orang-orang Spanyol. Namun pemberontakan itu tak berlangsung lama, orang-orang itu terkepung dan kalah di kota Lima dan Cuzco. Setelah itu Pizzaro melakukan pengawasan di seluruh daerah Peru, namun baru pada tahun 1572 pemberontakan benar-benar bisa ditumpas.

    Pizzaro dan Kematiannya
    Kematian Pizzaro memang menyedihkan, dia terbunuh oleh orang-orang Spanyol sendiri, bahkan yang membunuhnya adalah pendukung dari teman dekatnya sendiri. Peristiwa itu bermula ketika Diego de Almargo, teman dekat Pizzaro, melakukan pemberontakan karena menuntut Pizzaro untuk melakukan pembagian barang rampasan dari orang-orang Peru secara adil pada tahun 1537. Amargo pun tertangkap dan kemudian dihukum mati.
    Keberhasilan Pizzaro dalam menaklukkan kerajaan Inca adalah sebuah prestasi besar dan membuatnya terkenal hingga dalam sejarah dunia. Dia menaklukkan kerajaan Inca yang berpenduduk lebih dari enam juta orang hanya dengan 177 orang pasukan. Sesuatu yang lebih hebat daripada Hernando Cortes. Pada tahun 1541 kelompok pendukung Almargo menyerbu istana Pizarro di Lima dan membunuh pemimpin itu yang saat itu berusia 65 tahun.
    Namun, bagaimanapun juga keberhasilan Pizzaro dalam menaklukkan kerajaan Inca adalah sebuah prestasi besar dan membuatnya terkenal hingga dalam sejarah dunia. Dia menaklukkan kerajaan Inca yang berpenduduk lebih dari enam juta orang hanya dengan 177 orang pasukan. Sesuatu yang lebih hebat daripada Hernando Cortes.
    Fransisco Pizarro adalah seorang pemberani dan percaya kepada diri sendiri, namun kaku. Dia juga termasuk orang yang beragama, ini terlihat dari kabar Pizarro saat dia sekarat dan melukis gambar salib dengan darahnya dan kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya adalah “Yesus”. Sebaliknya, dia pun serakah bukan main, kejam, ambisius, dan licik; mungkin penakluk Spanyol yang paling brutal.

    No comments:

    Post a Comment

    Most Popular

    Featured Post

    Kisah Cinta Habibie-Ainun

    Nama lengkapnya adalah Hasri Ainun Besari, namun kemudian lebih dikenal sebagai Ainun Habibie. Dia adalah perempuan yang selalu ada d...

    Fashion

    Beauty

    Travel