Raden Mas Soerjopranoto
Seorang
keturunan ningrat kelahiran Yogyakarta 11 Januari 1871 yang
bernama Raden Mas Soerjopranoto ini dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan
Indonesia pada 30 November 1959. Namanya memang tidak sekondang adiknya, Ki
Hajar Dewantara. Namun perjuangan heroiknya melawan penjajahan kolonial dan
jiwa ngayomi-nya terhadap rakyat
kecil membuatnya pantas menyandang gelar pahlawan nasional.
Raden Mas
Soerjopranoto bersekolah di Europeesche
Lagere School (ELS), kemudian melanjutkan keMeer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan berikutnya masuk ke Middelbare
Landbouw School (MLS). Ia adalah anggota organisasi Boedi Oetomo menjabat
sebagai sekretaris cabang Yogyakarta dan Sarekat Islam. Raden Mas Soerjopranoto
kerap pemimpin gerakan buruh Madukismo.
Ia juga ikut mendirikan asuransi jiwa Onderlonge Levensverzekering Maatschappij (O.L.Mij) Bumi Putera
yang diperuntukkan bagi kaum pribumi pada
12 Februari 1912.
Karena
aktifitasnya Raden Mas Soerjopranoto berulang kali masuk penjara; tahun 1923 (selama
3 bulan) di Malang, tahun 1926 (6 bulan), dan tahun 1933 (1 tahun 4 bulan) di Sukamiskin
Bandung. Namun hal itu tidak membuatnya berhenti untuk membela rakyat kecil. Pemerintah
Kolonial menawarinya menjadi anggota Volksraad, tetapi ia menolak.
Pada masa
penjajahan Jepang, Raden Mas Soerjopranotomenjadi guru di Taman Siswa, ia
menjadi anggotaCuo Sangi In (dewan
pertimbangan). Selepas Indonesia merdeka, beliau lebih memilih menfokuskan
dirinya untuk melatih generasi bangsa dengan mengajar di Taman Siswa. Antara 1949 sampai
1958 ia sudah berhenti total dari mengajar, ia n hanya menjadi simpatisan P.S.I.I
(juga simpatisan aliran politik yang progresif
dan cinta tanah air) dan anggota kehormatan Kongres Rakyat sampai meninggalnya
di Cimahi Bandung 15 Oktober 1959 pada usia 88 tahun. Kemudian jenazahnya
dibawa ke Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment