Kisah islami SUNAN
GRESIK (Syeh Maulana Malik Ibrahim)
Sunan Gresik, nama aslinya adalah
Syeh Maulana Malik Ibrahim. Datang di Pulau Jawa tahun 1380, dan wafat di
Gresik tahun 1419. Beliau bukan saja seorang ulama, tetapi juga ahli sosiologi.
Ayahnya Barebat Zainal Alam, berasal dari Gujarat, India. Tetapi ibunya, wanita
dari Champa. Rombongan Syeh Maulana dari Champa tiba di Gresik tahun 1381. Lalu
menetap di desa Leran, sembilan km dari kota Gresik. Adapun rombongan ini
terdiri dari 40 orang datang dengan sebuah kapal dengan maksud akan
mengislamkan Majapahit yang ketika itu mulai runtuh. Maka jadilah beliau wali
pertama dari sembilan wali yang terbentuk kemudian hari.
Dengan jalan berdagang, membuka
toko, beliau mencoba mendekati rakyat, mengakrabi, membantu dan mengajari
hal-hal yang belum dikenal oleh mereka. Lalu menjadi tabib, dan karena banyak
orang berhasil ditolong, maka namanya pun kian harum. Doa-doanya dianggap
mujarab. Obat-obatnya bermanfaat. Apalagi karena beliau tidak meminta bayaran.
Sehingga oleh mereka dianggap sebagai dewa penolong. Maka jadilah beliau tokoh
kharismatik dan dihormati.
Begitulah asal mulanya. Dan
setelah paham akan bahasa Jawa dan adat istiadat orang-orang daerah itu,
mulailah beliau melancarkan dakwah Islamiahnya. Pelan-pelan, sehingga
orang-orang sekitarnya tidak kaget, terutama karena umumnya mereka sudah kenal
baik dengan Syeh Maulana. Resep “sinkritisme” pun dipakainya. Beliau merasa
tidak perlu melarang agama Hindu yang masih berjalan. Atau Hindu-Jawa yang
sudah terlanjur merasuk di kehidupan penduduk. Yang penting, Islam berhasil
ditanamkan.
Beliau mendapat sambutan luas
justru karena dalam Islam tak ada perbedaan kelas atau kasta seperti dalam Hindu.
Penduduk jadi merasa dimanusiakan. Mereka tak lagi dianggap Waisa atau Sudra.
Kendatipun pekerjaannya hanya petani atau nelayan. Namun sebaliknya mereka yang
merasa keturunan bangsawan, lalu pergi meninggalkan daerah itu secara
diam-diam.
Beliau pula yang merupakan orang
pertama mendirikan pesantren dan masjid di Jawa. Di sinilah orang lalu belajar
mengaji dan berjamaah. Dan berbondong-bondonglah orang datang ke Leran, untuk
belajar agama Islam. Selanjutnya, mulailah lahir mubaliq-mubaliq yang lalu menyebarkan
Islam kemana-mana.
Cita-citanya untuk mengislamkan
Raja Majapahit tak pernah padam. Beliau
dengan cerdik meminta tolong kepada Sultan Kedah untuk mencoba membujuknya.
Sultan Kedah pun mengiyakan dan datang ke Majapahit. Namun sayang, raja masih
belum mau bergeming.
Condro-sangkolo : Sirno ilang
kertaning bumi (tahun 1400), memang
membuktikan kebenarannya. Majapahit mulai runtuh. Nah, sejak itu Islam
berkembang dengan cepatnya.
Syeh Maulana Malik Ibrahim wafat
tanggal 9 April 1419 Masehi, di Gresik, setelah lama meninggalkan desa Leran
dimana beliau menjejakkan kakinya untuk pertama kalinya di Pulau Jawa
No comments:
Post a Comment