Vasco Da Gama
Penemu Jalur Laut Langsung
Eropa ke India
Dia
adalah orang yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke Malabar,
India dengan melanjutkan penjelajahan Bartolomeus Diaz dengan mengelilingi
benua Afrika. Dia adalah pembuka jalur
perdagangan laut dari Eropa ke Asia (India).
Orang–orang Portugis banyak yang
melakukan pelayaran sejak Pangeran Henry Sang Navigator (1394-1460) untuk
menemukan jalur perdagangan lewat laut ke Asia secara cepat. Bahkan tahun 1488
dibawah pimpinan Bartolomeus Diaz telah mencapai ujung benua Afrika, Tanjung
Harapan.
Keberhasilan Bartolomeus Diaz dalam
mencapai ujung selatan benua Afrika telah menimbulkan keyakinan yang semakin
kuat pada Raja Portugis. Keyakinan dalam menemukan jalan terpendek ke India
yang semakin dekat. Namun, ada pelbagai penundaan, dan baru pada tahun 1497
sebuah ekspedisi kembali dilaksanakan yang dipimpin oleh Vasco da Gama.
Vasco da Gama adalah seorang bangsawan
rendahan di Portugis yang lahir sekitar tahun 1460 di kota Sines, Portugis. Dia
adalah orang yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke Malabar,
India dengan melanjutkan penjelajahan Bartolomeus Diaz dengan mengelilingi
benua Afrika.
Penjelajahan Pertama Da
Gama ke India
Pelayaran Da Gama dimulai setelah
mendapat tugas dari raja Manuel 1dari Portugis untuk menemukan negara-negara
Kristen dan mendapatkan jalan perdagangan langsung di Benua Timur. Dia
berangkat membawa 4 buah kapal dengan jumlah orang di dalamnya seluruhnya 170
orang. Pelayaran Da Gama pertama kali ini mengikuti jalan yang ditempuh oleh
Bartolomeus Diaz, dengan mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika.
Vasco Da Gama berlayar terus ke
selatan jauh di luar Samudara Atlantik lalu membelok ke timur dan sampai ke
Tanjung Harapan. Jalan yang ditempuhnya ini lebih cepat dari pada menyusuri
pantai ke selatan sehingga membutuhkan keberanian yang tinggi dan kehebatan
navigasi dan dukungan sekolah pelayaran d Henrique Sang Navigator. Kapal-kapal
Da Gama tidak kelihatan dari daratan tidak kurang dari 93 hari, lebih lama dua
setengah kali dari yang dialami kapal Colombus.
Da Gama berhasil sampai di Tanjung
Harapan pada tanggal 22 November 1497. Dia lalu berlayar ke utara menyusuri
pantai timur Afrika. Dalam pelayarannya itu dia mampir di beberapa kota yang
pada waktu itu banyak dikuasai orang muslim, salah satunya adalah Mambasa dan
Malindi yang sekarang bernama Kenya. Di kota Malindi dia mengambil seorang
bangsa India untuk dijadikan sebagai penunjuk jalan. Orang India itu menuntun
kapal-kapal Da Gama selama 23 hari melintasi Laut Arab menuju India.
Sekitar 10 bulan sesudah
keberangkatanya dari Portugis tepatnya tanggal 20 Mei 1948, Da Gama akhirnya
sampai Calicut. Calicut pada waktu itu adalah sebuah kota perdagangan paling
penting di India bagian selatan. Pelayaran Da Gama ini berhasil membangun jalan
lautan untuk perdagangan dengan daerah Timur Jauh (Asia Kecil dan India) tanpa
melalui Jalur Sutera yang mahal dan tidak aman.
Salah satu kelemahan dalam
menggunakan jalur laut ini adalah Da Gama tidak bisa membawa barang-barang yang
menarik dari Asia Kecil dan India. Namun Da Gama yang kembali berlayar untuk
pulang ke Portugis berhasil membawa rempah-rempah dan sejumlah orang India.
Rute laut ini juga berbahaya, dari 4 kapal dan 170 orang yang dibawa Da Gama
saat berangkat, hanya tinggal 2 kapal dan 54 orang yang berhasil selamat
kembali ke Portugal.
Pelayaran pertama Da Gama dengan
berhasil sampai di Calicut India ini adalah awal dari dominasi dari Eropa
selama ratusan tahun di Asia lewat jalur laut. Pelayaran ini juga menjadi awal
kolonialisme Portugis di India yang menghasilkan kekayaan dan kekuasaan bagi
takhta Portugal.
Pelayaran Kedua Da
Gama ke India
Pelayaran
Vasco Da Gama yang kedua terjadi pada tanggal 12 Februari 1502. Dia berangkat
dengan 20 kapal perang yang dimaksudkan untuk memaksakan kepentingan Portugis yaitu memonopoli perdagangan. Hal itu
karena Portugis memang berselisih dengan penguasa daerah Calicut yang sering
disebut Zamorin.
Da Gama berhasil menguasai Calicut setelah membombardirnya
dan mengalahkan armada Calicut yang terdiri atas 29 kapal. Setelah itu dia
berhasil mendapatkan hak-hak monopoli perdagangan yang ditandai dengan
ditandatanganinya sebuah perjanjian oleh pihak Zamorin pada tanggal 30 Oktober
1502.
Kekejaman
Da Gama yang sangat terlihat pada waktu melakukan penaklukan Calicut adalah
saat dia membakar sebuah kapal yang datang dari Mekkah menuju Calicut. Dia
menyita semua barang dagangan dan mengurung 380 orang penumpang di dalam kapal
itu dan setelah itu dia membakarnya. Kapal tersebut baru tenggelam empat hari
setelah dibakar dan menewaskan semua orang di dalamnya. Setelah kejadian itu
pihak Zamorin bersedia menandatangani perjanjian dengan Portugis.
Keberhasilannya
dalam menaklukkan Calicut membuat Da Gama sangat disegani oleh kerajaan di
Portugis. Setelah dia kembali ke Portugis pada bulan September 1503 dia
diangkat menjadi penguasa di wilayah Vidigueira dan Vila dos Frades.
Kematian Da Gama
Da Gama
diutus lagi ke India untuk ketiga kalinya pada tahun 1524. Dia pergi ke India
untuk menggantikan Eduardo de Menezes sebagai raja muda di wilayah kekuasaan
(jajahan) Portugal itu. Namun, tak lama setelah sampai di Goa, India, dia
menderita penyakit malaria. Dia meninggal pada malam Natal 1524 di kota Cochin.
Semula dia
dimakamkan di Gereja St. Francis, Fort Kochi, namun tahun 1539 kerangkanya
dipindah ke Portugal dan dimakamkan di Vidigueira. Untuk menghormati
pelayarannya ke India dibangunlah Biara Hieronimit di Belem.
Da Gama menjadi salah satu orang yang bertanggung
jawab atas keberhasilan Portugis menjadi kekuatan kolonial yang pertama. Nama
Vasco Da Gama banyak digunakan untuk nama bangunan dan tempat sebagai peringatan untuknya. Kota pelabuhan Vasco da
Gama di Goa dinamai untuk memperingati da Gama. Demikian pula kawah Vasco da
Gama, sebuah kawah besar di Bulan. Ada tiga klub sepak bola di Brasil (termasuk
Club de Regatas Vasco da Gama) dan Klub Olahraga Vasco di Goa yang juga dinamai
menurut namanya. Sebuah gereja di Kochi, Kerala Gereja Vasco da Gama, sebuah
tempat tinggal pribadi di pulau Saint Helena dan Jembatan Vasco da Gama
semuanya diberi nama untuk memperingatinya.
Da Gama bersama isterinya yang bernama Catarina de
Ataide mempunyai tujuh anak. Enam diantaranya laki-laki; Francisco da Gama,
Conde da Vidigueira, Estevão da Gama, Paulo da Gama, Cristovão da Gama, Pedro
da Silva da Gama, Alvaro de Athaide, dan seorang anak perempuan bernama Isabel
de Athaide da Gama.
No comments:
Post a Comment