BIOGRAFI FILSUF ALFRED
NORTH WHITEHEAD
(1861-1947)
Whitehead adalah filsuf Inggris yang bersama Russell,
bekas muridnya, mengarang Principia Mathematica. Dia paling dikenal karena
“filsafat organisme”-nya. Dia menolak materialisme dan mendukung filsafat yang
berpusat seputar “konsep hidup, organisme, fungsi, realitas instan, interaksi, tertuju
alam”. Whitehead berusaha memperbaiki kesenjangan yang dibuat oleh materialisme
yang membelah gagasan tentang tujuan, nilai dan makna dari penjelasan ilmiah.
Buku lainnya, Process and Reality (1929), yang barangkali
merupakan salah satu kitab terbesar dalam metafisika, Whitehead menjelaskan
filsafat organisme, dan menyatakan bahwa proses-lah, bukan substansi, yang
harus dianggap sebagai konstituen metafisika dasar dari dunia.
Untuk memahami filsafat organisme
Whitehad, orang harus mulai dengan kritiknya tentang materialisme, “sebuah
skema pemikiran ilmiah yang dibuat oleh matematikawan, untuk matematikawan.”
Skema ini, yang awalnya dimaksudkan sebagai seperangkat tujuan sosial dan
epistemologis yang sekarang telah terpenuhi, tidak hanya tetap utuh, tetapi,
Whitehead percaya, sekarang telah lepas kontrol.
Problem utama dengan skema itu ialah
karena ia tidak memberi ruang bagi gagasan tentang nilai, makna dan tujuan
dalam penjelasan ilmiah. Gagasan semacam itu dikritik oleh kaum materialis
karena dianggap subyektif, imaterial dan non-faktual. Mereka mengaku mendukung
suatu ilmu pengetahuan yang tidak dicemari dengan penghakiman nilai, suatu ilmu
yang tanpa nilai dan obyektif, dan karena itu benar secara universal. Whitehead
mendapati pandangan semacam itu munafik dan tidak konsisten. Karena dengan
menolak nilai dengan cara ini, seorang materialis mendukung sistem nilai
tertentu. Di samping itu, sejarah ilmu tidak dapat dipisahkan dari lingkungan
kultural, sosial dan politik di mana ilmu tersebut dicari. Sejarah menunjukkan
bahwa generalisasi dari penelitian ilmiah ke kesimpulan politik dan sosial
sangat banyak. Nilai-nilai masyarakat dan hasil dari penelitian ilmiah tidak
didefinisikan dengan jelas sebagaimana diyakini kaum materialis.
Menggantikan materialisme, Whitehead
menyarankan kita bekerja dengan konsep “organisme” dan bukan “substansi,” dan
“peristiwa” untuk menggantikan parameter ruang dan waktu. Proyek Whitehead
adalah mengintegrasikan ilmu sebagai bagian dari ilmu-ilmu sosial, yang
membalik tren modern yang menganggap ilmu sosial sebagai “teori rakyat”, teori
ilmiah yang naif yang menunggu perkembangan.
Inti dari proyek ini adalah
penafsiran kembali tentang apa yang kita pahami dengan “alam”. Materialisme
selalu memandang alam sebagai apa yang terletak di balik pengalaman indera,
sebagai apa yang secara kausal bertanggung jawab atas persepsi indera.
Pandangan ini menimbulkan pembedaan antara kualitas primer dan sekunder yang pertama
kali ditegaskan oleh Locke, di mana kualitas sekunder dianggap semata-mata
sebagai efek efemeral yang ditimbulkan dalam pikiran oleh kualitas primer
obyek. Whitehead menganggap pembedaan semacam itu tidak berdasar dan tidak
baik, karena jika benar, katanya “Penyair sepenuhnya salah.” Alih-alih memuji
mawar karena aromanya, atau burung pipit karena nyanyiannya, “mereka menujukan
lirik-liriknya kepada diri mereka sendiri, dan mengubahnya menjadi ide tentang
pemujaan diri tentang keunggulan pikiran manusia.” Bagi Whitehead, alam adalah
substrat penyebab dasar dari pengalaman perseptual kita, tetapi tidak lebih
dari apa yang teramati oleh persepsi.
Whitehead boleh jadi adalah seorang
filsuf sebelum jamannya. Filsafat organisme-nya, meskipun tidak diterima secara
luas, membentuk salah satu upaya pertama dan paling sistematis dari filsafat
abad 20 untuk memisahkan diri dari problem tradisional filsafat kontemporer.
Ini penting sebagai sumber ide yang merangsang dan berguna bagi banyak filsuf
yang, seperti Whitehead, memandang materialisme salah tujuan secara mendasar.
No comments:
Post a Comment