Fernando de Magelhaens
Pengeliling Dunia
Pertama
Orang Portugal yang berlayar
atas nama negara Spanyol, Fernando
Magelhaens sampai saat ini diakui sebagai penjelajah dunia pertama yang memakai
perahu layar. Dia adalah orang pertama yang menjelajah ke Barat dari Eropa
menuju Asia, orang pertama yang melayari Samudera Pasifik dan orang pertama
yang memimpin penjelajahan yang bertujuan mengelilingi dunia.
Lahir pada tahun 1480 di Portugal
dari keluarga bangsawan, Magelhaens sangat tertarik kepada Christopher Colombus
yang pada saat itu menjadi terkenal setelah kembalinya dari Amerika setelah
mencoba mencari rute ke Asia khususnya negara rempah-rempah Indonesia. Saat
Magelhaens menjadi seorang pemuda, keinginan untuk merasakan perjalanan itupun
semakin kuat.
Ketika
berusia 15 tahun dia meminta dukungan kepada raja Portugal yang pada saat itu
dipegang oleh Raja Manuel dan baru saja naik tahta. Akan tetapi permintaan itu
ditolak karena Manuel lebih suka harta daripada penjelajahan. Akan tetapi
keadaan berubah ketika Vasco da Gama kembali dari pelayarannya dan membawa
banyak rempah-rempah sehingga pada tahun 1505 Magelhaens diijinkan Manuel untuk
berangkat ke Afrika Timur dan India. Tujuan armada itu untuk membantu mengambil
alih perdagangan dari orang-orang Arab. Setelah itu dia juga ikut dalam
pelayaran militer menuju ke daerah Malaka, pusat rempah-rempah.
Tahun 1513
dia ikut terlibat dalam sebuah pertikaian di Maroko yang menyebabkan dia cacat
seumur hidup pada lututnya. Dia pun kembali ke Portugal, namun sesampainya dia
di Portugal, raja Manuel tidak memberikannya penghargaan, permintaan kenaikan
uang pensiunun ditolak. Pada akhirnya Magelhaens hidup dalam kemiskinan
walaupun bergelar bangsawan.
Berlayar untuk
Spanyol
Saat
keadaan hidupnya dalam kemiskinan, dia dikunjungi oleh teman lama yang juga
seorang navigator yang terkenal, yaitu Joao de Lisboa. Dalam pertemuan itu
mereka membicarakan tentang cara mencapai kepulauan rempah-rempah dengan
mengambil jalur ke arah Barat. Dari pertemuan itu, Magelhaens kembali berhasrat
untuk melakukan perjalanan yang dulu Colombus gagal. Namun tentu saja
perjalanan itu akan membutuhkan dana yang tidak sedikit, lalu dipun meminta
dukungan kepada raja Spanyol.
Magelhaens kemudian mengemukakan
pendapatnya beserta peta rute perjalanan kepada penguasa muda Spanyol, Charles
I, yang sangat berhasrat akan penemuan
rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena
ini akan menutup jalur perdagangan Portugal. Selain itu, Magelhaens
memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah boleh jadi sebenarnya akan menjadi wilayah
Spanyol, bukan Portugal.
Raja Spanyol itu pun percaya kepada
Magelhaens dan memberinya lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna
ekspedisi tersebut. Dia pun diangkat menjadi komandan dalam armada itu dan
menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens
pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan segera mulai bekerja. Magelhaens
membutuhkan waktu satu tahun untuk persiapan pelayarannya itu karena adanya
gangguan dari pihak raja Manuel portugal yang tidak senang atas pelayaran itu.
Penjelajahan
Magelhaens dan Akhir Hayatnya
Pada
tanggal 20 September 1513 Magelhaens beserta lima kapalnya, San Antonio, Concepción, Victoria,
dan Santiago dan Trinidad berangkat dari Spanyol menuju
Amerika Selatan. Magelhaens sendiri naik di kapal Trinidad. Tanggal 13
Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil mengamati Pegunungan Sugarloaf
yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio
de Janeiro yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka
melanjutkan ke selatan ke daerah yang sekarang dikenal Argentina. Mereka
mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera
lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya,
pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju
di pelabuhan San Julián.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dan terus
melaju ke selatan yang kian dingin dengan laut yang mulai membeku. Mereka
dengan gigih berusaha menemukan samudra lain (Samudra Pasifik), dan akhirnya
mereka menemukan selat yang kini disebut Selat Magelhaens. Dalam perjalannya,
mereka sering melihat begitu banyaknya api di wilayah selatan itu, ternyata
api-api itu merupakan api unggun dari penduduk asli (orang Indian). Sehingga
mereka menyebut daratan itu dengan sebutan Tierra del Fuego atau daratan api.
Nama itu sampai sekarang masih melekat.
Setelah sekitar dua bulan berlayar, akhirnya
Magelhaens berhasil masuk ke samudra yang sangat tenang, sehingga ia menamakan
samudra itu dengan sebutan Pasifik.
Kegembiraan tercurah dari wajah
Magelhaens dan awaknya setelah bisa melewati rintangan ganasnya Samudra
Atlantik. Namun, karena samudra itu begitu luas dan seolah tidak berujung,
mulailah mereka kehabisan perbekalan. Mereka semakin lapar, lemah dan banyak
yang mulai sakit. Mereka hanya makan biskuit busuk, kulit sapi, serbuk gergaji,
dan bahkan tikus untuk mengganjal perut.
Maret 1520 mereka sampai di
Kepulauan Filipina dan mereka ditolong oleh penduduk pribumi di sana.
Magelhaens adalah seorang religius (taat beragama) sehingga selama di Filipina
ia gampang bergaul dengan penduduk setempat dan banyak mengajarkan agama
Katolik. Usia Magelhaens saat di Filipina sekitar 41 tahun.
Magelhaens tewas di Filipina dalam
sebuah kerusuhan karena ada sebagian penduduk asli Filipina yang tidak suka
akan kedatangan rombongan Magelhaens itu. Anggota rombongan yang tersisa
kemudian melanjutkan pelayaran ke Malaka untuk mencari rempah-rempah dengan
hanya menggunakan dua kapal, Trinidad dan Victoria. Namun sebelum dia tewas,
dia merasa lingkungan itu tidak asing karena sedikit saja ia ke arah selatan ia
akan sampai di Malaka dimana ia pernah ke sana pada tahun 1511.
September 1522, jadi setelah
sekitar tiga tahun mereka berlayar, akhirnya mereka sampai ke pelabuhan Spanyol
dengan hanya delapan orang yang bertahan hidup. Raja Spanyol menyambut dengan
suka cita kedatangan mereka, karena di samping mereka telah berhasil
mengelilingi dunia, mereka juga mereka membawa oleh-oleh berupa 26 ton
rempah-rempah yang tak ternilai harganya saat itu.
Pelayaran Magelhaens termasuk
sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa. Dia adalah orang
pertama yang mengelilingi dunia walau tidak dengan hanya satu kali berlayar.
No comments:
Post a Comment