• GOEDANG BIOGRAFI

    Sunday, May 8, 2016

    Fernando de Magelhaens, Pengeliling Dunia Pertama



    Fernando de Magelhaens
    Pengeliling Dunia Pertama

     
    Orang Portugal yang berlayar atas nama negara Spanyol,  Fernando Magelhaens sampai saat ini diakui sebagai penjelajah dunia pertama yang memakai perahu layar. Dia adalah orang pertama yang menjelajah ke Barat dari Eropa menuju Asia, orang pertama yang melayari Samudera Pasifik dan orang pertama yang memimpin penjelajahan yang bertujuan mengelilingi dunia.

    Lahir pada tahun 1480 di Portugal dari keluarga bangsawan, Magelhaens sangat tertarik kepada Christopher Colombus yang pada saat itu menjadi terkenal setelah kembalinya dari Amerika setelah mencoba mencari rute ke Asia khususnya negara rempah-rempah Indonesia. Saat Magelhaens menjadi seorang pemuda, keinginan untuk merasakan perjalanan itupun semakin kuat.
                Ketika berusia 15 tahun dia meminta dukungan kepada raja Portugal yang pada saat itu dipegang oleh Raja Manuel dan baru saja naik tahta. Akan tetapi permintaan itu ditolak karena Manuel lebih suka harta daripada penjelajahan. Akan tetapi keadaan berubah ketika Vasco da Gama kembali dari pelayarannya dan membawa banyak rempah-rempah sehingga pada tahun 1505 Magelhaens diijinkan Manuel untuk berangkat ke Afrika Timur dan India. Tujuan armada itu untuk membantu mengambil alih perdagangan dari orang-orang Arab. Setelah itu dia juga ikut dalam pelayaran militer menuju ke daerah Malaka, pusat rempah-rempah.
                Tahun 1513 dia ikut terlibat dalam sebuah pertikaian di Maroko yang menyebabkan dia cacat seumur hidup pada lututnya. Dia pun kembali ke Portugal, namun sesampainya dia di Portugal, raja Manuel tidak memberikannya penghargaan, permintaan kenaikan uang pensiunun ditolak. Pada akhirnya Magelhaens hidup dalam kemiskinan walaupun bergelar bangsawan.

    Berlayar untuk Spanyol
                Saat keadaan hidupnya dalam kemiskinan, dia dikunjungi oleh teman lama yang juga seorang navigator yang terkenal, yaitu Joao de Lisboa. Dalam pertemuan itu mereka membicarakan tentang cara mencapai kepulauan rempah-rempah dengan mengambil jalur ke arah Barat. Dari pertemuan itu, Magelhaens kembali berhasrat untuk melakukan perjalanan yang dulu Colombus gagal. Namun tentu saja perjalanan itu akan membutuhkan dana yang tidak sedikit, lalu dipun meminta dukungan kepada raja Spanyol.
    Magelhaens kemudian mengemukakan pendapatnya beserta peta rute perjalanan kepada penguasa muda Spanyol, Charles I, yang sangat berhasrat akan penemuan  rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan Portugal. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah boleh jadi sebenarnya akan menjadi wilayah Spanyol, bukan Portugal.
    Raja Spanyol itu pun percaya kepada Magelhaens dan memberinya lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna ekspedisi tersebut. Dia pun diangkat menjadi komandan dalam armada itu dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan segera mulai bekerja. Magelhaens membutuhkan waktu satu tahun untuk persiapan pelayarannya itu karena adanya gangguan dari pihak raja Manuel portugal yang tidak senang atas pelayaran itu.

    Penjelajahan Magelhaens dan Akhir Hayatnya
                Pada tanggal 20 September 1513 Magelhaens beserta lima kapalnya, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago dan Trinidad berangkat dari Spanyol menuju Amerika Selatan. Magelhaens sendiri naik di kapal Trinidad. Tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil mengamati Pegunungan Sugarloaf yang mengesankan, mereka memasuki teluk  Rio de Janeiro yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke daerah yang sekarang dikenal Argentina. Mereka mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián.
    Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dan terus melaju ke selatan yang kian dingin dengan laut yang mulai membeku. Mereka dengan gigih berusaha menemukan samudra lain (Samudra Pasifik), dan akhirnya mereka menemukan selat yang kini disebut Selat Magelhaens. Dalam perjalannya, mereka sering melihat begitu banyaknya api di wilayah selatan itu, ternyata api-api itu merupakan api unggun dari penduduk asli (orang Indian). Sehingga mereka menyebut daratan itu dengan sebutan Tierra del Fuego atau daratan api. Nama itu sampai sekarang masih melekat.
    Setelah sekitar dua bulan berlayar, akhirnya Magelhaens berhasil masuk ke samudra yang sangat tenang, sehingga ia menamakan samudra itu dengan sebutan Pasifik.
    Kegembiraan tercurah dari wajah Magelhaens dan awaknya setelah bisa melewati rintangan ganasnya Samudra Atlantik. Namun, karena samudra itu begitu luas dan seolah tidak berujung, mulailah mereka kehabisan perbekalan. Mereka semakin lapar, lemah dan banyak yang mulai sakit. Mereka hanya makan biskuit busuk, kulit sapi, serbuk gergaji, dan bahkan tikus untuk mengganjal perut.
    Maret 1520 mereka sampai di Kepulauan Filipina dan mereka ditolong oleh penduduk pribumi di sana. Magelhaens adalah seorang religius (taat beragama) sehingga selama di Filipina ia gampang bergaul dengan penduduk setempat dan banyak mengajarkan agama Katolik. Usia Magelhaens saat di Filipina sekitar 41 tahun.
    Magelhaens tewas di Filipina dalam sebuah kerusuhan karena ada sebagian penduduk asli Filipina yang tidak suka akan kedatangan rombongan Magelhaens itu. Anggota rombongan yang tersisa kemudian melanjutkan pelayaran ke Malaka untuk mencari rempah-rempah dengan hanya menggunakan dua kapal, Trinidad dan Victoria. Namun sebelum dia tewas, dia merasa lingkungan itu tidak asing karena sedikit saja ia ke arah selatan ia akan sampai di Malaka dimana ia pernah ke sana pada tahun 1511.
    September 1522, jadi setelah sekitar tiga tahun mereka berlayar, akhirnya mereka sampai ke pelabuhan Spanyol dengan hanya delapan orang yang bertahan hidup. Raja Spanyol menyambut dengan suka cita kedatangan mereka, karena di samping mereka telah berhasil mengelilingi dunia, mereka juga mereka membawa oleh-oleh berupa 26 ton rempah-rempah yang tak ternilai harganya saat itu.
    Pelayaran Magelhaens termasuk sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa. Dia adalah orang pertama yang mengelilingi dunia walau tidak dengan hanya satu kali berlayar.

    No comments:

    Post a Comment

    Most Popular

    Featured Post

    Kisah Cinta Habibie-Ainun

    Nama lengkapnya adalah Hasri Ainun Besari, namun kemudian lebih dikenal sebagai Ainun Habibie. Dia adalah perempuan yang selalu ada d...

    Fashion

    Beauty

    Travel