• GOEDANG BIOGRAFI

    Tuesday, June 21, 2016

    KEUNIKAN ARSITEKTUR MASJID AGUNG DEMAK



    KEUNIKAN ARSITEKTUR MASJID AGUNG DEMAK



    MASJID Agung Demak ini didirikan oleh Walisongo. Sangat mungkin dibangun tahun 1479, karena adanya sangkalan bergambar kura-kura yang terpahat pada mimbar masjid tersebut. Lebih fantastik lagi, karena menurut cerita hanya dibangun dalam tempo satu malam.

    Tinggi masjid 17,45 meter. Pada mulanya hanya 13,25 meter. Pada tahun 1925 mulai mendapatkan perluasan. Serambi depan dibangun guna menampung kian banyaknya jemaah yang datang. Tetapi ternyata masih juga kurang. Lalu delapan tahun berikutnya, 1933, dibangun lagi sebuah bangunan baru yang di depan serambi, sehingga Lawang Kembar yang terbuat dari jati berukir-ukir sebagai ruang pembatas lalu berada di dalam serambi masjid.

    Diatas serambi itu dibangun kubah putih yang besar, bergaya India. Di seputarnya dihiasi dengan kaligrafi-kaligrafi Arab,  yang menyebut nama hampir semua sahabat Nabi Muhammad. Sementara itu, komplek masjid mempunyai banyak gerbang. Di dalam masjid ada Kori Agung, juga di sisi barat, timur dan uatar. Bahkan di belakang masjid pun ada gerbangnya.

    Nama Al Aqsa bagi  masjid itu ada hubungannya dengan Jerusalem. Rupanya nama itu di ambil dari sana. Bukankah Masjid Al Aqsa ada di sana? Sedangkan kota Kudus, juga diduga diturunkan dari sana. Yaitu  dari kata Baitul Maqdis atau Al Quds  yang lalu menjadi Kudus.

    Akan halnya menara Masjid  Al Aqsa ini memang tidak ada duanya di negeri ini atau bahkan di seantero dunia. Ia lebih mirip dengan candi ketimbang menara. Dalam menara ini pula bedug berada. Jadi tidak di dalam masjid seperti pada umunya. Kaki menaranya, persegiempat sama sisi. Pintu masuknya dibuat agak menjorok keluar. Menara ini terbagi dalam tiga bagian. Kaki, tubuh, dan puncak menara. Atapnya, dulu terbuat dari lempung. Tetapi karena rusak, lalu diganti dengan seng.

    Di paling atas, di puncaknya, terbuat dari emas murni yang diberi tangkai kaca. Tingginya 33 sentimeter dengan berat 32 kilogram. Emasnya setinggi 19 sentimeter. Luas lingkarannya 13 sentimeter. Dari sini terlihat bahwa telah terjadi sinkritisme. Barangkali, karena dulu Sunan Kudus tidak mau menggusur kebudayaan Hindu begitu saja. Beliau tetap bertenggang rasa. Dan hasilnya, bukannya bergaya Arab atau Timur Tengah. Melainkan “bergaya Jawa”, ciptaan Sunan Kudus sendiri.....*

    Arsitekturnya, juga tak ada yang menyamai keunikannya. Sebab merupakan antara campuran Hindu dan Islam yang menyatu. Atapnya terbuat dari kayu jati. Bertingkat tiga. Sementara pintu masuknya ada lima buah. Jendelanya, enam buah. Konon lima lambangnya rukun Islam dan enam rukun Iman.

    Akan tetapi mengapa ukiran kura-kura terdapat di sana sementara kura-kura adalah binatang yang di haramkan? Sementara orang mengatakan karena pengaruh budaya Cina yang telah ikut  ambil bagian di zaman itu. Misalnya, adanya serambi dalam denah rumah. Kabarnya ini dipengaruhi oleh kelenteng Cina yang selalu tak meninggalkan adanya serambi.

    Akan tetapi ada ahli sejarah yang mengatakan bahwa masjid ini dibangun tahun 1428. Pernyataan itu didasarkan pada adanya gambar petir yang terdapat pada pintu masuk, yang diartikan sebagai Naga Salira Warni. Malahan tidak hanya karena ini saja. Tetapi juga ditunjang oleh adanya tulisan yang bebunyi. Hadegipun masjid jasanipun para wali nalika tanggal tanggal 1Dzulkaidah 1428 (1501M) pada pintu depan masjid. Dan pembangunannya dilakukan saat pemerintahan Raden Patah atau Sultan Demak II.

    Masjid ini, dicatat juga sebagai cikal bakal berkembangnya agama Islam di Jawa. Para alim ulama dan kiai-kiai dulu mulai belajar di sini. Kemudian mereka menyebarluaskan di daerah masing-masing. Oleh sebab itu, masjid ini dianggap yang paling tua. Lebih dari itu keempat sokogurunya (tiang utamanya) dibuat oleh empat orang sunan. Yakni Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang dan Sunan Kalijogo. Sunan Kalijogo pulalah yang menjadi ketua pendirian masjid tersebut.

    Di bagian belakang masjid ini terdapat makam yang dikeramatkan, yakni makam Raden Patah yang diselubungi dengan kelambu dan berpagar ukir-ukiran kayu indah.

    No comments:

    Post a Comment

    Most Popular

    Featured Post

    Kisah Cinta Habibie-Ainun

    Nama lengkapnya adalah Hasri Ainun Besari, namun kemudian lebih dikenal sebagai Ainun Habibie. Dia adalah perempuan yang selalu ada d...

    Fashion

    Beauty

    Travel