KISAH Islami SUNAN KUDUS (Jakfar Shodiq)
Kota Kudus, hanya 50 km dari arah
Semarang ke timur. Kota ini sangat terkenal karena banyaknya pabrik rokok yang
terdapat disana. Juga terkenal karena “jenang kudusnya” yang lezat dan dikemas
dalam karton yang apik dan menarik. Kudus juga merupakan kota bersejarah. Sebab
paling tidak ada tiga tokoh sunan penyebar agama Islam pernah bahu-membahu
menyebarkan Islam pada saat itu. Mereka adalah Sunan Kalijaga, Sunan Kudus dan
Sunan Muria.
Sunan Kudus dipercaya sebagai orang jawa yang pernah belajar memperdalam agama
Islam di Arab. Lebih dari itu di sana pernah tampil sebagai ulama yang “pintar”
karena mampu menanggulangi wabah penyakit yang sedang berjangkit. Raja disana
saat itu sangat bergembira dan ingin menghadiahi perhiasan mas-berlian. Namun
Sunan Kudus menolaknya. Hanya pada saat itu kepulangannya ke Pulau Jawa, beliau
membawa sebungkah batu sebagai kenangan.
Adapun nama kecil beliau adalah Jakfar Shodiq dengan gelar R. Amir Haji.
Sunan Muria atau Raden Umar adalah adik iparnya, sebab dirinya menikahi Dewi
Sujinah adik kandungnya. Tokoh ulama sebelumnya, adalah Kiai Talingsing. Dan
karena usianya yang sudah lanjut, maka dicarilah tokoh penggantinya. Dan
beliaulah akhirnya ditunjuk sebagai pewaris wilayah Kudus dan sekitarnya.
Sunan Kudus teryata bukan saja seorang ahli agama. Tetapi juga tokoh yang
cerdik dan bijaksana. Oleh karena pada saat itu beberapa pengikut agama Hindu
masih tersisa, maka pada saat beliau ingin membangun menara masjid, diambillah
keputusan. Beliau tidak mau membangun menara seperti yang ada di Arab. Sebab
dikhawatirkan akan menyinggung/menyakitkan hati orang-orang penganut Hindu.
Oleh sebab itulah lalu dibangunnya dengan arsitektur campuran. Antara Hindu dan
Islam.
Selain itu, beliau juga menganjurkan agar orang-orang disana tidak
menyembelih sapi. Sebab sapi atau nandi
adalah hewan kesayangan atau bahkan hewan kendaraan Shiwa. Sebagai gantinya,
beliau mengajurkan kerbau sebagai hewan sembelihannya. Itulah sebabnya sampai
sekarang di Kudus daging sapi tidak ditemui.
Sebagai ulama besar, beliau mempunyai murid, pengikut dan penganut yang
banyak. Juga menghasilkan tokoh-tokoh agama ke masa-masa berikutnya. Sunan
Kudus wafat pada tahun 1550 Masehi. Beliau dimakamkan dibelakang masjid Kudus
(seperti terlihat dalam gambar) dan senantiasa didatangi oleh para peziarah
dari berbagai daerah.
No comments:
Post a Comment