• GOEDANG BIOGRAFI

    Sunday, May 8, 2016

    Vasco Da Gama, Penemu Jalur Laut Langsung Eropa ke India



    Vasco Da Gama

    Penemu Jalur Laut Langsung Eropa ke India


    Dia adalah orang yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke Malabar, India dengan melanjutkan penjelajahan Bartolomeus Diaz dengan mengelilingi benua Afrika.  Dia adalah pembuka jalur perdagangan laut dari Eropa ke Asia (India).


    Orang–orang Portugis banyak yang melakukan pelayaran sejak Pangeran Henry Sang Navigator (1394-1460) untuk menemukan jalur perdagangan lewat laut ke Asia secara cepat. Bahkan tahun 1488 dibawah pimpinan Bartolomeus Diaz telah mencapai ujung benua Afrika, Tanjung Harapan.
    Keberhasilan Bartolomeus Diaz dalam mencapai ujung selatan benua Afrika telah menimbulkan keyakinan yang semakin kuat pada Raja Portugis. Keyakinan dalam menemukan jalan terpendek ke India yang semakin dekat. Namun, ada pelbagai penundaan, dan baru pada tahun 1497 sebuah ekspedisi kembali dilaksanakan yang dipimpin oleh Vasco da Gama.
     Vasco da Gama adalah seorang bangsawan rendahan di Portugis yang lahir sekitar tahun 1460 di kota Sines, Portugis. Dia adalah orang yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke Malabar, India dengan melanjutkan penjelajahan Bartolomeus Diaz dengan mengelilingi benua Afrika.

    Penjelajahan Pertama Da Gama ke India
    Pelayaran Da Gama dimulai setelah mendapat tugas dari raja Manuel 1dari Portugis untuk menemukan negara-negara Kristen dan mendapatkan jalan perdagangan langsung di Benua Timur. Dia berangkat membawa 4 buah kapal dengan jumlah orang di dalamnya seluruhnya 170 orang. Pelayaran Da Gama pertama kali ini mengikuti jalan yang ditempuh oleh Bartolomeus Diaz, dengan mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika.
    Vasco Da Gama berlayar terus ke selatan jauh di luar Samudara Atlantik lalu membelok ke timur dan sampai ke Tanjung Harapan. Jalan yang ditempuhnya ini lebih cepat dari pada menyusuri pantai ke selatan sehingga membutuhkan keberanian yang tinggi dan kehebatan navigasi dan dukungan sekolah pelayaran d Henrique Sang Navigator. Kapal-kapal Da Gama tidak kelihatan dari daratan tidak kurang dari 93 hari, lebih lama dua setengah kali dari yang dialami kapal Colombus.
    Da Gama berhasil sampai di Tanjung Harapan pada tanggal 22 November 1497. Dia lalu berlayar ke utara menyusuri pantai timur Afrika. Dalam pelayarannya itu dia mampir di beberapa kota yang pada waktu itu banyak dikuasai orang muslim, salah satunya adalah Mambasa dan Malindi yang sekarang bernama Kenya. Di kota Malindi dia mengambil seorang bangsa India untuk dijadikan sebagai penunjuk jalan. Orang India itu menuntun kapal-kapal Da Gama selama 23 hari melintasi Laut Arab menuju India.
    Sekitar 10 bulan sesudah keberangkatanya dari Portugis tepatnya tanggal 20 Mei 1948, Da Gama akhirnya sampai Calicut. Calicut pada waktu itu adalah sebuah kota perdagangan paling penting di India bagian selatan. Pelayaran Da Gama ini berhasil membangun jalan lautan untuk perdagangan dengan daerah Timur Jauh (Asia Kecil dan India) tanpa melalui Jalur Sutera yang mahal dan tidak aman.
    Salah satu kelemahan dalam menggunakan jalur laut ini adalah Da Gama tidak bisa membawa barang-barang yang menarik dari Asia Kecil dan India. Namun Da Gama yang kembali berlayar untuk pulang ke Portugis berhasil membawa rempah-rempah dan sejumlah orang India. Rute laut ini juga berbahaya, dari 4 kapal dan 170 orang yang dibawa Da Gama saat berangkat, hanya tinggal 2 kapal dan 54 orang yang berhasil selamat kembali ke Portugal.
    Pelayaran pertama Da Gama dengan berhasil sampai di Calicut India ini adalah awal dari dominasi dari Eropa selama ratusan tahun di Asia lewat jalur laut. Pelayaran ini juga menjadi awal kolonialisme Portugis di India yang menghasilkan kekayaan dan kekuasaan bagi takhta Portugal.

    Pelayaran Kedua Da Gama ke India
                Pelayaran Vasco Da Gama yang kedua terjadi pada tanggal 12 Februari 1502. Dia berangkat dengan 20 kapal perang yang dimaksudkan untuk memaksakan kepentingan  Portugis yaitu memonopoli perdagangan. Hal itu karena Portugis memang berselisih dengan penguasa daerah Calicut yang sering disebut Zamorin.

    Da Gama berhasil menguasai Calicut setelah membombardirnya dan mengalahkan armada Calicut yang terdiri atas 29 kapal. Setelah itu dia berhasil mendapatkan hak-hak monopoli perdagangan yang ditandai dengan ditandatanganinya sebuah perjanjian oleh pihak Zamorin pada tanggal 30 Oktober 1502.
                Kekejaman Da Gama yang sangat terlihat pada waktu melakukan penaklukan Calicut adalah saat dia membakar sebuah kapal yang datang dari Mekkah menuju Calicut. Dia menyita semua barang dagangan dan mengurung 380 orang penumpang di dalam kapal itu dan setelah itu dia membakarnya. Kapal tersebut baru tenggelam empat hari setelah dibakar dan menewaskan semua orang di dalamnya. Setelah kejadian itu pihak Zamorin bersedia menandatangani perjanjian dengan Portugis.
                Keberhasilannya dalam menaklukkan Calicut membuat Da Gama sangat disegani oleh kerajaan di Portugis. Setelah dia kembali ke Portugis pada bulan September 1503 dia diangkat menjadi penguasa di wilayah Vidigueira dan Vila dos Frades.

    Kematian Da Gama
                Da Gama diutus lagi ke India untuk ketiga kalinya pada tahun 1524. Dia pergi ke India untuk menggantikan Eduardo de Menezes sebagai raja muda di wilayah kekuasaan (jajahan) Portugal itu. Namun, tak lama setelah sampai di Goa, India, dia menderita penyakit malaria. Dia meninggal pada malam Natal 1524 di kota Cochin.
                Semula dia dimakamkan di Gereja St. Francis, Fort Kochi, namun tahun 1539 kerangkanya dipindah ke Portugal dan dimakamkan di Vidigueira. Untuk menghormati pelayarannya ke India dibangunlah Biara Hieronimit di Belem.
    Da Gama  menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab atas keberhasilan Portugis menjadi kekuatan kolonial yang pertama. Nama Vasco Da Gama banyak digunakan untuk nama bangunan dan tempat sebagai  peringatan untuknya. Kota pelabuhan Vasco da Gama di Goa dinamai untuk memperingati da Gama. Demikian pula kawah Vasco da Gama, sebuah kawah besar di Bulan. Ada tiga klub sepak bola di Brasil (termasuk Club de Regatas Vasco da Gama) dan Klub Olahraga Vasco di Goa yang juga dinamai menurut namanya. Sebuah gereja di Kochi, Kerala Gereja Vasco da Gama, sebuah tempat tinggal pribadi di pulau Saint Helena dan Jembatan Vasco da Gama semuanya diberi nama untuk memperingatinya.
    Da Gama  bersama isterinya yang bernama Catarina de Ataide mempunyai tujuh anak. Enam diantaranya laki-laki; Francisco da Gama, Conde da Vidigueira, Estevão da Gama, Paulo da Gama, Cristovão da Gama, Pedro da Silva da Gama, Alvaro de Athaide, dan seorang anak perempuan bernama Isabel de Athaide da Gama.

    No comments:

    Post a Comment

    Most Popular

    Featured Post

    Kisah Cinta Habibie-Ainun

    Nama lengkapnya adalah Hasri Ainun Besari, namun kemudian lebih dikenal sebagai Ainun Habibie. Dia adalah perempuan yang selalu ada d...

    Fashion

    Beauty

    Travel