• GOEDANG BIOGRAFI

    Tuesday, June 14, 2016

    The Second Chance: Melanie Subono dan Kanker Rahim



    The Second Chance: Melanie Subono dan Kanker Rahim



    Melanie Subono, sudah tak asing terdengar namanya di kancah dunia hiburan. Wanita kelahiran 20 Oktober 1976 di Hamburg, Jerman ini adalah anak dari Adrie Subono. Merupakan seorang penyanyi dan presenter berkebangsaan Indonesia dengan genre rock and roll. Dia juga telah merilis album, meski album pertamanya tak banyak mendapat sambutan masyarakat. Ia kembali merilis album bertajuk Myself . Melanie adalah salah satu anggota Sahabat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia.
    Putri dari promotor Adrie Subono ini sudah 20 tahun berjuang melawan kanker rahim. Operasi dan perawatan ia jalani terus. Segala upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ganas tersebut. Tapi bagi Melanie tetap dibuat senang meski dirinya menderita kanker. Kenyataan pahit itu tidak membuatnya pasrah dan menyerah begitu saja. Melanie tak henti-hentinya mencari upaya berbagai informasi untuk kesembuhan penyakitnya meski dokter sudah memvonisnya.
    Tumor dan kanker memang sudah menjadi penyakit biasa bagi Melanie. Penyakit kanker rahimlah yang menjadikan dia tak bisa memiliki anak. Dirinya sempat drop ketika melihat teman-temannya punya anak. Dan yang paling drop adalah saat adiknya bilang hamil. Penyakit kanker yang dideritanya itu membuat penyiar Radio MNC ini sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Ia memulai pola hidup vegetarian dan mengurangi produk turunan hewan seperti susu, telur. Rencananya tahun 2014 sudah full vegetarian. Melanie pun memilih membuka mata dengan keadaan di sekitarnya. Beruntung dia bekerja di jalanan. Dia bisa jauh lebih bersyukur karena kondisi dirinya lebih baik daripada di luar sana. Tapi kalau melihat kondisi orang lain lebih baik tentunya akan makin drop. Belajar melihat yang berada di bawahnya agar selalu bersyukur.
    Pada dasarnya semua manusia memimpikan kesempurnaan. Semua seniman akan bermimpi untuk berkarya, semua wanita ingin menjadi wanita sempurna. Namun terkadang mimpi tidak sesuai dengan kenyataan. Tidak semua karya seniman diterima, tidak semua wanita mempunyai hak yang sama untuk menjadi wanita seutuhnya. Wanita seutuhnya biasanya diiidentikkan dengan memiliki keturunan. Dia merasa bukanlah wanita seutuhnya. Hal itu pertama kali ia temukan saat menemukan masalah di perutnya. Awalnya berupa kista biasa.
    Kista berkembang menjadi miom yang kemudian menjadi pendarahan. Lalu menjadi tumor sebesar bayi dan berkembang menjadi sel kanker. Selama belasan tahun setiap akan datang bulan hari-harinya selalu diisi dengan PMS (premenstrual syndrime/sindrom pramenstruasi). Puluhan suntik, tabung darah diambil, operasi kecil, operasi sedang. Lebih dari operasi caesar besar dilakukan tanpa ada tangisan bayi. Karena jumlah hormon yang tidak seimbang dilakukan pengurangan hormon A, penambahan hormon B, penyuntikan nuklir ke badan untuk pemeriksaan kanker, pain killer, vitamin darah, suntikan hormon lagi, kantong darah digantung di paha tersambung dengan slang sampai punggung dan masih banyak lagi. Sudah puluhan tangan dokter masuk ke badan Melanie. Di tahun ke-15 ia merasakan migren nonstop, mood berantakan, harus menerima kenyataan tidak bisa punya anak, sedang program bayi tabung baginya adalah hal terlarang. Dia juga tidak bisa banyak melayani suami dalam kondisi pendarahan.
    Melanie mencoba mewujudkan mimpinya mulai dari modelling, untuk go international namun harus dia sudahi karena pada umur produktif itu adalah masa yang paling banyak berobat. Dan akhirnya ia lari ke dunia musik dan menulis. Dengan bangga dia berhasil menelurkan hampir tiga buku, hampir tiga album solo dan dalam tahun-tahun ini juga ia semakin gencar menyuarakan hak asasi, hak wanita tapi sayangnya bukan hal diminati disini.
    Bulan Agustus 2011  dia belajar bahwa dirinya akan menopause karena mengalami hot flush beberapa kali sehari. Dia punya benda yang tumbuh lagi di kanan dan kiri perut, masing-masing mencapai ukuran 3 dan 7 cm. Di saat seperti ini, dia tetap siap berangkat ke studio untuk menyelesaikan album dan buku baru yang akan dipersembahkan sebelum akhir tahun. Tak lama lagi dia akan menjalani operasi satu lagi yang akan menuntut untuk belajar duduk, batuk, berdiri, jalan apalagi belajar bernyanyi rock. Dan tak lama lagi dia akan menerima berpuluh pertanyaan “albumnya kok lama banget keluar? Kok power suaranya hilang? Kok lagunya masih soal wanita?” dan lain-lain.
    Pertanyaan - pertanyaan itu tidak akan menghentikan impian Melanie. Menurutnya seni adalah obatnya. Jutaan orang jauh lebih tidak beruntung darinya. Baginya jangan pernah berhenti bermimpi. Mimpi adalah obat yang tidak bisa dibeli. Tidak ada yang berhak menghentikan mimpi kita, apalagi kalau hanya didasarkan atas penilaian yang dangkal semata. Melanie bertekad terus akan berteriak mengenai hak, kebebasan, mimpi dan wanita.
    Meski sudah pernah menderita kanker serviks, Melanie tidak pernah menjalani kemoterapi. Dia anti kemoterapi. Masih banyak cari lain untuk mengatasi kanker. Bahkan di luar negeri kemoterapi sudah tidak dianjurkan. Kebanyakan juga menolak di kemoterapi karena efek dari kemoterapi lebih mengerikan dibanding dengan kesembuhannya. Sikap Melanie ini sempat disesalkan dokter kanker. Menurut Kepala unit deteksi dini RS Kanker Dharmais, dr Walta Gautama, SpB(K)Onk pernyataan Melanie dikhawatrikan akan banyak pasien yang menjauhi terapi yang benar dan memilih pengobatan alternatif.
    Menurutnya efek samping dari kemoterapi memang ada. Cara kerja obat kanker kemoterapi adalah akan menghajar sel-sel dengan pertumbuhan cepat yang merupakan karakteristik sel-sel kanker. Sel-sel normal yang punya sifat serupa juga akan ikut dihajar. Sebagai contoh rambut akan rontok selama kemoterapi. Kemoterapi memang lebih cocok untuk jenis kanker yang fast growing (pertumbuhannya cepat), tidak semua jenis kanker perlu dikemoterapi. Dimungkinkan jenis kanker Melanie lambat. Namun saat ini sudah ada teknologi yang mengurangi efek samping dari kemoterapi. Dan sudah ada obat kanker cara kerjanya lebih spesifik yang disebut targeted therapy. Selain itu perlu memilah-milah jenis kanker yang perlu atau tidak perlu dikemoterapi.

    No comments:

    Post a Comment

    Most Popular

    Featured Post

    Kisah Cinta Habibie-Ainun

    Nama lengkapnya adalah Hasri Ainun Besari, namun kemudian lebih dikenal sebagai Ainun Habibie. Dia adalah perempuan yang selalu ada d...

    Fashion

    Beauty

    Travel