The Second Chance's: Kisah Christina Applegate Melawan Kanker Payudara
Pada Agustus 2008 melalui juru
bicaranya memberitahu ke publik bahwa Christina Applegate sedang berjuang
melawan kanker payudara. Ia sengaja melakukan deteksi dini karena ibunya juga
seorang pengidap kanker payudara dan
leher rahim. Mengetahui kanker di stadium awal membuat terapi penyembuhannya
lebih efektif.
Selama
lebih dari 20 tahun, aktris Christina Applegate telah membuat penonton tertawa.
Saat masa remaja ia membintangi sebagai Kelly Bundy pada hit komedi “Menikah
dengan Anak-anak”. Setelah itu karirnya bercabang ke layar lebar dan Broadway.
Pada tahun 2007. Christina menjadi peran
utama pada sebuah serial komedia terkenal “Samantha Who?”. Dibalik keceriannya
di layar TV yang memancing penonton tertawa, kabar mengejutkan datang pada
April 2008 di usianya ke 36 tahun. Christina didiagnosa menderita kanker
payudara. Pada awalnya ia mengatakan hidup tenang dengan penyakit. Ia melalui
lima minggu bekerja tanpa memberitahu siapapun bahwa ini terjadi dalam
hidupnya.
Setelah terbebas dari kanker, ia ingin membantu wanita-wanita yang
bernasib sama dengan mendesain sebuah kalung untuk membantu para penderita
kanker payudara. Dalam mendesain kalungnya dia tidak bekerja sendirian, ia
bekerjasama dengan desainer perhiasan ternama Alex Woo. Kalung tersebut memiliki
liontin berbentuk bulat dengan pohon tumbuh di dalamnya. Sedangkan yang menjadi
penyambung liontin dengan rantai kalung yaitu sebuah mawar. Bunga mawar
mengingatkan dirinya saat berada di rumah sakit, kerabat serta sahabat
Applegate banyak yang membawakan bunga mawar. Sedangkan tujuh daun di pohon
memiliki makna tujuh hari per-minggu yang dirasakan tiap penderita kanker.
Keuntungan dari penjualan kalung ini akan disumbangkan kepada yayasan kanker
“Right Action for Women Foundation”.
Sekarang, Christina terjun ke masyarakat berjuang untuk
meningkatkan kesadaran diantara wanita muda, dimana barangkali mereka tidak
terpikir memiliki resiko mengidap kanker. Sebagai anak dari seorang survivor
kanker payudara, Christina mengatakan bahwa dirinya sudah waspada dengan
mendapatkan mammogram secara teratur sejak ia berusia 30 tahun. Pada tahun
2007, dokter merekomendasikan tindakan pencegahan ekstra. Menurut dokter yang
menanganinya bahwa mammogram tidak cukup bagi Christina karena payudaranya yang
padat. Dokter menyarankan untuk mendapatkan MRI. Christina melakukan skrining
MRI pertama tapi hasilnya menggelisahkan. Dokter mengatakan mereka perlu
melakukan biopsi.
Christina terus bekerja dan mempromosikan
sitkomnya—sering disingkat komsit merupakan salah satu genre komedi yang
berasal dari radio, tetapi saat ini kebanyakan hanya dapat dijumpai di televisi
--- tetapi hasilnya tidak pernah jauh dari pikirannya. Seminggu kemudian dia
mendapat telepon, dokter mengatakan ia kembali positif. Dokter menjelaskan
bahwa kanker hanya di payudara kiri dan untungnya mereka mengetahuinya pada
tahap awal. Sehari setelah didiagnosis, Christina pergi ke seorang ahli
onkologi dan ahli bedah. Christina menginginkan menjalani operasi sekarang
juga.
Dalam seminggu, Christina menjalani lumpektomi
pertama. Dokter juga melakukan biopsi kelenjar getah bening untuk memastikan
kanker tidak menyebar. Karena kanker tertangkap awal sehingga dibutuhkan enam
minggu radiasi bukan kemoterapi. Radiasi merupakan sesuatu yang sementara dan
itu tidak menangani masalah. Saat itu ia harus menimbang semua pilihan saat
itu. Dia diberi dua pilihan yaitu maju dengan perawatan radiasi dan melanjutkan
pengujian untuk sisa hidupnya atau kedua payudaranya diangkat. Akhirnya dia
mengambil keputusan yang dramatis, karena tidak mau berurusan dengan masalah
ini lagi maka ia memilih payudaranya diangkat. Sebelum dia menjalani operasi,
Christina meminta untuk pertama dan terkahir kalinya di panggung dengan foto
telanjang. Dia ingin memiliki foto dalam jarak dekat dari setiap sudut sehingga
ia merasa senang untuk mengingatnya.
Saat Christina bertemu dengan dokter bedahnya, air
matanya tumpah dan mengatakan bahwa pembedahan adalah keputusan dirinya. Pada
Juli 2008, Christina menjalani operasi dan telah meninggalkan bekas luka fisik
dan emosional. Menurutnya itu sangat menyakitkan. Christina mengatakan bahwa
satu-satunya mastektomi yang pernah dilihatnya adalah ibunya. Operasinya pada
tahun 1970-an dan tim medis tidak melakukan pekerjaan itu dengan baik, sehingga
yang ada dalam benak pikirannya bahwa dia akan disembelih dan itu sangat
mengerikan.
Meskipun dia bangga dengan keputusan yang proaktif, tapi dia
selalu ingat akan kerugian setiap harinya. Setidaknya dia sekali dalam sehari
menangis tentang kanker yang dimiliki karena sulit untuk mengabaikan hal itu
sehingga diingat terus-menerus. Tetapi ada sisi baiknya yaitu Christina tidak
perlu memakai bra lagi. Dia merasa menang dalam perang melawan kanker payudara.
Dia telah mengambil sikap yang sangat progresif dalam sisa hidupnya sehingga ia
benar-benar berterima kasih.
Setelah didiagnosis, Christina mengulurkan tangan untuk keluarga
dan teman-teman, termasuk Melissa Ethetidge—pemenang Grammy dan survivor kanker
payudara. Melissa juga berbagi pelajaran dari perjuangan melawan kanker
payudara. Hal pertama kali yang Melissa katakan bahwa ini adalah berkat yang
terjadi pada hidup Christina. Sekarang bisa memulai dan mengubah segalanya.
Ketakutan dan ketakutan malah akan menyakitinya. Ini adalah kesempatan yang
dimiliki untuk mengubah pola makan yang sehat. Menurut Christina tidak banyak
orang tahu yang terjadi pada perempuan seusia dirinya (36 tahun) atau usia
20-an. Ini adalah kesempatannya untuk berjuang keras agar bisa mendeteksi dini
penyakit kanker. Saat ini deteksi dini mungkin tidak
datang dari mamogram. Christina akan berjuang untuk para perempuan agar memiliki
akses ke MRI dan tes genetik tanpa dipungut biaya.
Nancy Priddy ibunya
Christina didiagnosa kanker payudara pada usia 38 tahun, ketika Christina baru
berusia 7 tahun. Karena dia memiliki riwayat keluarga kanker payudara,
Christina kemudian memutuskan diuji untuk mutasi BRCA (wanita dengan mutasi gen
ini memiliki resiko 40-85 persen mengembangkan kanker payudara atau ovarium,
juga meningkatkan kemungkinan bahwa kanker akan muncul kembali ). Setelah
pengujian kembali positif, Christina memiliki mastektomi ganda; bedah
rekonstruksi diikuti pada bulan November—hanya empat hari sebelum ulang
tahunnya yang ke 37 tahun.
Pada bulan Agustus 2008 kurang dari
sebulan setelah mastektomi ganda, rumor tentang diagnosisnya bocor ke pers.
Memaksanya untuk menyampaikan ke publik mengenai pengalamannya sebelum dia
merasa cukup kuat untuk berbicara hal itu. Pada bulan berikutnya, ia menghadiri
Emmy Awards sebagai aktris terbaik dalam serial komedi. Gaun yang digunakan
dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menyembunyikan payudaranya yang hilang.
Christina telah meluncurkan sebuah
yayasan “Right Action for Women” untuk mendanai MRI diperuntukkan bagi wanita
yang tidak memiliki asuransi atau tidak mendapatkan perusahaan asuransi.
Christina menemukan ada sesuatu yang aneh setelah MRI. Kalau bukan karena tes
ini, dia tidak tahu apa yang akan terjadi. Organisasi ini juga telah memberinya kesempatan untuk berhubungan
dengan korban lainnya. Ada hubungan kekerabatan yang nyata ketika bertemu erat
satu sama lainnya. Ia juga bergabung dengan survivor kanker payudara “Sheryl
Crow” dan “Melissa Etheridge” di panggung “Stand Up to Cancer”. Dia juga
menjadi duta “Lee National Denim Day” yaitu acara
penggalangan dana untuk penelitian kanker payudara yang diadakan setiap
Oktober.
Pasca pemulihan dia fokus pada pengembalian keseimbangan dan
menghilangkan stres dari kehidupannya. Ia mendapati berat badannya bertambah 10
kilogram, ia mencoba untuk mendapatkan bentuk tubuh kembali seperti semula. Ia
berencana memasukkan kelas kebugaran beroktan tinggi boot-camp dan diet
makrobatik terutama dari kangkung, beras, kacang dan tahu. Meskipun dia
sesekali pernah mengkonsumsi sepotong pizza. Ia juga tidak merasa menyesal
setelah makan mozarella segar dan tomat yang tak terhitung jumlahnya. Godaan
lainnya yaitu pada April lalu sebuah foto Christina merokok muncul di website
ini merupakan suatu langkah munafik dimana dia adalah seorang survivor kanker
sekaligus penasehat. Kejadian ini membuat dirinya takut karena merasa telah
berbuat kesalahan. Ia jatuh kembali pada kebiasaannya, karena tidak merokok
adalah sebuah perjuangan.
Meskipun
namanya dibesarkan di TV sejak berumur 3 bulan untuk peran pertamanya di “Days
of Our Lives” tetapi dia tidak suka menjadi sorotan media dimana semua mata
tertuju pada dirinya. Dia merasa tidak nyaman jika pergi ke pesta. Dia lebih memilih
tinggal di rumah, menonton film Katharine Hepburn, menaruh api di perapian dan
bergaul dengan Martyn. Menurut Christina dia tidak berpikir akan mampu melewati
semua itu tanpa Martyn. Dia pertama kali bertemu di sebuah klub musik LA sudah
lebih dari 10 tahun yang lalu. Pasangan ini berhubungan kembali tahun lalu
setelah menjalankan satu sama lain di sebuah rumah sakit lokal anak dimana
keduanya kebetulan sebagai sukarelawan. Martyn orang yang menyenangkan. Semua
cinta dan ketenangannya menambah hidup Christina benar-benar berharga. Mengenai rumor baru-baru ini dia hanya
menggeleng meskipun ia mengakui ingin memiliki keluarga suatu hari nanti.
Christina saat ini lebih fokus pada hari demi harinya daripada menatap masa
depan.
No comments:
Post a Comment